Sabtu 03 Aug 2019 06:14 WIB

Bupati Lombok Barat Apresiasi Pengabdian Masyarakat KWA UI

Membangun masyarakat membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk perguruan tinggi.

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid dan Tim Pengmas KWA Universitas Indonesia di Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (2/8).
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid dan Tim Pengmas KWA Universitas Indonesia di Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID,LOMBOK BARAT -- Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengapresiasi Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang digelar Program Studi Kajian Wilayah Amerika (KWA) Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) di Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Fauzan berharap perpustakaan mini atau Berugak Baca yang dibuat oleh tim Pengmas KWA UI bisa meningkatkan minat baca.

"Berugak (sawung) Baca ini menarik karena kita ingin mendorong masyarakat kita, terutama anak-anak, mulai membudayakan budaya literasi yang sekarang agak mulai sedikit terlupakan. Kemudian bagaimana membangun karakter kebersamaan," kata Fauzan usai menerima Tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kajian Wilayah Amerika (KWA) Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) di Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (2/8). 

Menurut Fauzan, kerja untuk membangun masyarakat membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk dari perguruan tinggi. "Sekali lagi kami menyampaikan ucapan terima kasih dan  menariknya ada beberapa hal yang dipilih oleh rekan-rekan peserta pengabdian masyarakat dari UI misalnya Beruga Baca dan mendorong pluralisme," kata Fauzan. 

Ketua Program Studi Kajian Wilayah Amerika SKSG Universitas Indonesia Bayu Kristianto, PhD mengatakan saat Univesitas Indonesia tengah gencar melakukan pengabdian masyarakat. "Kita dari Prodi Kajian Wilayah Amerika ikut serta dalam pengabdian masyarakat itu dengan memberikan sumbangsih untuk meningkatkan budaya literasi, nilai demokrasi, tolerasi, dan pluralisme, melalui tindakan membaca," kata Bayu Kristianto usai Pembukaan Pengmas KWA SKSG Univesitas Indonesia di Kantor Desa Batulayar. 

Peningkatan minat baca tersebut, lanjut Bayu, diwujudkan dengan pembuatan perpustakan dan memberikan pelatihan bahasa inggris untuk anak-anak, serta membantu meningkatkan kesadaran anak muda tentang bahaya narkoba. "Kita berharap pengabdian masyarakat tidak berhenti di sini, tapi menjaga program ini berjalan terus, dan bisa terus-meneruskan memberikan sumbangsih dengan menambah koleksi buku dan manajemen perpusakaan," ujar Bayu.    

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Kajian Wilayah Amerika SKSG Universitas Indonesia DR Muhammad Fuad mengatakan pembuatan perpustakan mini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Teloke. "Ide awalnya adalah kita ingin memperkenalkan kepada anak-anak nilai-nilai positif, seperti semangat belajar dan kerja keras, kebiasaan dan kepercayaan diri berpendapat dan mendengarkan pendapat, serta keanekaragaman budaya dan agama. Mendorong anak-anak memperluas pengetahuan dan wawasan melalui membaca buku," kata Fuad. 

Mahasiswa Kajian Wilayah Amerika SKSG Universitas Indonesia Danar Hafiz AW mengatakan selama pengmas tim akan membuat perpustakan mini yang berbentuk sawung atau disebut berugak bagi masyarakat Lombok. Menurutnya, ide membuat Perpustakaan Berugak memang sederhana tapi sarat makna. 

Tim pengmas, lanjut Danar, ingin ada sesuatu karya nyata yang bisa ditinggalkan bagi warga Desa Teloke, Batulayar. "Berugak merupakan kearifan lokal masyarakat setempat, ada di tengah-tengah masyarakat. Tinggal kita modifikasi dari sekedar tempat santai menjadi pusat kegiatan membaca," kata Danar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement