Senin 04 Mar 2019 14:32 WIB

Remaja, Gawai, dan Era Digital

Konten negatif di media sosial banyak pengaruh pandangan remaja

Gadget seperti dua sisi pisau di anak dan remaja, fungsinya bisa memberi efek positif termasuk negatif.
Foto: pixabay
Gadget seperti dua sisi pisau di anak dan remaja, fungsinya bisa memberi efek positif termasuk negatif.

Remaja dan gawai seolah tak terpisahkan. Apalagi terkait fenomena kekinian yang menjadikan remaja cenderung ingin diakui eksistensinya. 

Sayangnya, bagi remaja labil, konten negatif di media sosial banyak mempengaruhi cara pandangnya. Tontonan yang tidak bisa menjadi tuntunan menjadi jalan masuknya budaya luar.  

Hal ini terjadi di tengah berbagai persoalan remaja yang dari tahun ke tahun kian meningkat. Dari narkoba, seks bebas, hingga kekerasan. 

Dari sekian banyaknya permasalahan remaja, sudahkah negara memberikan solusi tuntas? Penyelesaian problematika ini tak hanya disandarkan kepada individu dan keluarga, tetapi juga pada kepedulian masyarakat dan penerapan aturan oleh negara. 

Mengingat begitu strategisnya peran remaja sebagai tonggak peradaban. Keberadaan mereka hari ini adalah masa depan negeri yang kita cintai ini.

Pengirim: Ani Tri Yani, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement