Kamis 04 Jan 2018 09:34 WIB

Bolehkah Bayi Diberikan Air Putih? Ini Jawaban Ahli

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi pada bayi, tapi juga memberinya kedekatan dengan sang ibu. Karena itu ibu menyusui perlu didukung agar bisa memberi ASI yang cukup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktik memberikan air putih kepada bayi masih dilakukan sebagian orang tua. Meski terkesan biasa saja, pemberian air putih bisa membahayakan kondisi kesehatan bayi.

Minum air putih merupakan suatu kebutuhan mutlak bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga lansia. Akan tetapi, bayi tidak membutuhkan air putih seperti halnya anak-anak dan orang dewasa, bahkan di saat udara sangat panas.

Dokter spesialis anak menyarankan agar orang tua tidak memberikan air putih kepada bayi berusia 0-6 bulan. Pada usia ini, ASI sudah mencukupi segala kebutuhan bayi, termasuk kebutuhan pemenuhan cairan.

NHS Greater Glasgow and Clyde mengungkapkan bahwa ASI memiliki kandungan air yang sangat kaya dengan konsentrasi elektrolit yang rendah. Sifat ASI ini mampu membantu proses hidrasi bayi di enam bulan pertama kehidupan mereka.

"Ini fakta yang banyak orang tua tidak tahu, ASI terdiri dari 88 persen air," terang dokter spesialis anak Danielle Stringer seperti dilansir Independent.

Oleh karena itu, orang tua tak perlu lagi memberikan air putih kepada bayi mereka yang masih berusia 0-6 bulan. Faktanya, praktik pemberian air putih kepada bayi berusia 0-6 bulan ini harus dihentikan oleh orang tua.

Bayi yang terlalu banyak diberikan air putih bisa mengalami keracunan air. Keracunan air merupakan kondisi yang berbahaya bagi bayi karena dapat menyebabkan kematian.

"(Penyebabnya) air menyebabkan dilatasi sodium di dalam tubuh bayi," jelas Stringer.

Lebih lanjut, tubuh bayi akan terdorong untuk mengompensasi kondisi tersebut secara berlebih dengan membuat sel-sel mengambil lebih banyak air. Akibatnya, seluruh tubuh bayi akan mengalami pembengkakan. Pembengkakan ini juga terjadi di otak sehingga dapat menyebabkan kejang, koma, atau kematian otak.

Di sisi lain, Stringer mengatakan, susu formula juga dapat memenuhi kebutuhan hidrasi bayi seperti halnya ASI. Akan tetapi, orang tua harus benar-benar mengikuti instruksi seperti yang tercantum dalam kemasan susu saat akan membuat susu formula.

Stringer mengatakan, pemberian air putih bisa dilakukan setelah bayi menginjak usia enam bulan. Hanya, orang tua harus hati-hati saat memberikan air putih kepada bayi berusia enam bulan.

Umumnya, bayi berusia enam bulan ke atas hanya boleh mengonsumsi air putih sebanyak dua ons per hari. Ketentuan ini berlaku hingga bayi berusia satu tahun. Orang tua bisa terlebih dahulu meminta saran dokter anak atau tenaga kesehatan sebelum mulai memberikan air putih kepada bayi berusia enam bulan ke atas.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement