Sabtu 09 Dec 2017 16:37 WIB

Makanan dan Minuman yang tidak Baik Bagi Gigi Anak

Rep: MGROL 99/ Red: Indira Rezkisari
Anak belajar menggosok gigi.
Foto: Flickr
Anak belajar menggosok gigi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden American Academy of Pediatric Dentistry, Jade Miller, DDS memaparkan enam dari sepuluh anak AS akan mengalami kerusakan gigi pada masa taman kanak-kanaknya. Menyikat gigi dan flossing (membersihkan sela-sela gigi) jelas memainkan peran penting dalam kesehatan gigi. Tapi tahukah Anda bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsi anak-anak setiap hari juga berdampak pada gigi putih bersinar?

Pertama, caramels dan taffy hal ini dapat Anda temukan pada permen rasa buah. Kudapan buah kadang membuat orang keliru mengartikan bahwa permen yang dikonsumsi menyehatkan. Perlu diperhatikan bahwa kandungan permen yang lengket dan manis dapat menempel di gigi.

Jika anak Anda tidak bisa menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan lengket ini, membilas dengan air akan sedikit membantu. Dr Miller juga memperingatkan sisa permen yang tertinggal di antara gigi atau terjebak dalam alur gigi selama beberapa jam.

Dilansir dari Parents, minuman bersoda juga tidak baik untuk gigi. Itu karena soda bersifat asam, sehingga bisa melemahkan struktur gigi. Kebanyakan soda memiliki tingkat pH antara 2-3 yang lebih dekat dengan asam baterai daripada air. Meskipun minuman olahraga tidak bersoda, tetap mengandung kadar asam dengan pH 2,9.

“Jika anak Anda minum soda atau minuman olahraga, lebih baik mengonsumsinya sekaligus dan bukan menyesap untuk jangka waktu yang lebih lama. Karena paparan gigi terhadap gula dan asam meningkatkan risiko gigi berlubang. Lebih baik jika mengonsumsi air,” kata Miller.

Kemudian adalah cookies dan cracker. Walau keduanya biasanya tidak manis, namun kandungan karbohidratnya bisa meningkatkan kerusakan gigi. Itu karena makanan seperti biskuit dan sereal lama dihancurkan dalam mulut, menyebabkan bakteri akan menggunakan gula untuk menghasilkan asam yang bisa melarutkan enamel gigi. Asam-asam tersebut bertahan sekitar setengah jam setelah makanannya dimakan. Risiko kerusakan akibat asam lebih tinggi jika anak-anak menggigit makanan ini sepanjang hari.

Di antara makanan diatas, tentu ada makanan yang baik untuk gigi anak. "Apel berserat bisa berperan seperti pembersih gigi alami. Kemudian juga keju dapat mencegah lubang gigi dan membantu menetralkan beberapa asam yang dibuat oleh bakteri, ditambah lagi kandungan kalsiumnya dapat membantu remineralisasi gigi," kata Dr Miller.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement