Ahad 10 Sep 2017 08:10 WIB

Muntah Berlebih Saat Hamil? Ini yang Sedang Anda Alami

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Kate Middleton
Foto: AP
Kate Middleton

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mual dan muntah lumrah dialami para ibu selama hamil. Namun jika muntah berlebih hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin ibu hamil sedang mengalami hyperemesis gravidarum.

Sindrom ini juga dialami oleh istri Pangeran William, Kate Middleton termasuk pada kehamilan ketiganya kali ini. Bahkan, muntah berlebih sempat dialami Kate pada dua kehamilan sebelumnya.

Pada dasarnya, menurut Direktur Pelayanan Kehamilan di Sistem Rumah Sakit dan Kesehatan New York, Kecia Gaither, serangan mual di pagi hari dan muntah berat ini tidak membahayakan ibu maupun bayi dalam kandungan. Namun, bagi si ibu ini tentunya sangat menyiksa.

Pada kebanyakan kehamilan, mual dan muntah akan hilang jika sudah melewati masa kehamilan trimester kedua atau paling lama hingga 14 minggu. Namun, beberapa perempuan mengalaminya hampir selama masa kehamilan hingga membutuhkan tambahan asupan nutrisi melalui suntikan.

Bagi ibu hamil yang mengalami mual muntah dan muntah berlebih disarankan untuk mendapatkan perawatan khusus dari dokter. Dalam kasus berat, muntah yang berlebih bisa mengakibatkan ibu mengalami dehidrasi karena kekurangan cairan.

Para dokter meyakini, serangan muntah berlebih ini bukan disebabkan karena faktor dari bayi melainkan karena meningkatnya hormon HCG dalam darah selama hamil yang dihasilkan dari Plasenta. Kondisi ini semakin umum terjadi pada kehamilan bayi kembar dua atau tiga.

Ketika menghadapi kasus ini, dokter biasanya akan memberi ibu hamil potasium atau jenis elektrolit lainnya untuk mengambilkan keseimbangan cairan dalam tubuh ibu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement