Senin 14 Aug 2017 23:41 WIB

Vaksinasi Efektif Cegah Kanker Serviks

Ilustrasi.
Foto: ANTARA/Andika Betha
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Himpunan Onkologi dan Ginekologi Indonesia Prof Dr dr Andrijono SpOG (K) mengatakan vaksinasi kanker serviks efektif mencegah infeksi human papillomavirus (HPV) yang menyebabkan kanker itu.

"Kami harap kalau bisa program vaksinasi ini menjadi program nasional karena vaksinasi ini kita menganggap sangat efektif sekali untuk mencegah kanker serviks," ujar dia di Jakarta, Senin (14/8).

Andrijono menuturkan kanker serviks merupakan momok yang membahayakan hidup perempuan, berdasarkan data Globocan yang dirilis oleh WHO/ICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer 2012, terdapat satu perempuan Indonesia meninggal setiap jam karena kanker serviks dan diprediksi terdapat 58 kasus baru setiap harinya.

Padahal, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah melalui vaksinasi HPV sebagai pencegahan primer dan skrining sejak dini sebagai pencegahan sekunder.

Menurut data yang dihimpun dari RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, ditemukan 70 persen penderita kanker serviks datang dengan stadium lanjut (stadium >3b), dengan kelompok umur paling banyak didapatkan rentang usia 35-55 tahun sehingga mempengaruhi angka harapan hidup pasien tersebut.

Data penderita kanker serviks di RS Dr Cipto Mangunkusumo (2010-2014) dari 105 pasien, hanya 14 persen pasien yg mampu bertahan hidup hingga satu tahun. Bahkan dalam lima tahun, angka harapan hidup (survival rate) adalah 0 persen. "Penderita stadium lanjut rata-rata meninggal dalam tiga tahun. 94 persen meninggal dalam tiga tahun," ucap dia.

Hal itu, ujar Andrijono, menunjukkan terdapat informasi serta data yang kurang, mulai dari pemahaman penyakit, tindakan preventif serta pengobatannya. Untuk itu, pihaknya mendorong pemerintah merealisasikan program pencegah kanker serviks, antara lain vaksinasi dan deteksi dini.

Ada pun untuk perempuan, pemberian vaksin kanker serviks direkomendasikan sebanyak tiga dosis dalam tiga kali pemakaian, yakni vaksin pertama diberikan pada masa remaja (11-12 tahun), selanjutnya vaksin kedua diberikan satu atau dua bulan setelah vaksin pertama dan vaksin ketiga diberikan enam bulan setelah vaksin pertama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement