Jumat 14 Jul 2017 16:31 WIB

IVA Test Lebih Disarankan Dibandingkan Papsmear

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Pasien melakukan konsultan dengan bidan, saat pada Pemeriksaan masal Kanker Serviks Serentak melalui Ivatest, di klinik Pratama Medika Antapani, Jl Purwakarta, Kota Bandung, Jumat (29/7). (Mahmud Muhyidin)
Foto: Mahmud Muhyidin
Pasien melakukan konsultan dengan bidan, saat pada Pemeriksaan masal Kanker Serviks Serentak melalui Ivatest, di klinik Pratama Medika Antapani, Jl Purwakarta, Kota Bandung, Jumat (29/7). (Mahmud Muhyidin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deteksi dini kanker serviks melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) test lebih disarankan dibandingkan papsmear. Salah satu alasan diantaranya karena pemeriksaannya yang lebih sederhana.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Fatmiaty mengatakan, deteksi dini kanker serviks bisa dilakukan dengan papsmear dan IVA untuk pasangan usia subur yang sudah menikah dan yang pernah melakukan hubungan seksual. Namun, IVA test lebih disarankan karena lebih sederhana.

"Selain itu biayanya lebih murah," katanya kepada Republika usai acara deteksi dini kanker serviks BPJS Kesehatan cabang Jakarta Selatan, di Puskesmas Kecamatan Cilandak, Jakarta.

Namun, kata dia, baik IVA test maupun papsmear sama-sama dibiayai oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sehingga peserta Jaminan Kesehatan Nasional- Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bisa mendeteksi dini kanker serviks dengan dua metode ini tanpa dipungut biaya. Disarankan wanita subur melakukan tes ini setiap setahun sekali.

Pada kesempatan yang sama, dokter umum program Paliatif Homecare yang bertugas di Puskesmas Kecamatan Cilandak, dr Fitria Pratiwi menambahkan, pemeriksaan deteksi dini IVA test lebih sederhana. Sedangkan papsmear dilakukan dibawah mikroskop. Ia menjelaskan, kalau menjalani papsmear maka jaringan di vaginanya sedikit dikeluarkan sedikit kemudian diperiksa di bawah mikroskop.

"Makanya hasil papsmear lebih lama diketahui. Kalau IVA lebih cepat, dalam hitungan menit bisa diketahui," ujarnya.

Kepala Kepala Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Jakarta Selatan Sudarto KS mengimbau kepada seluruh peserta JKN-KIS untuk melakukan deteksi dinidi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau sarana penunjang lain yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Prodia. Pemeriksaan IVA atau Papsmear merupakan metode pemeriksaan sederhana yang memiliki tingkat akurasi tinggi, aman serta nyaman bagi pasien. Tes IVA dan papsmear untuk peserta JKN-KIS tidak dipungut biaya. Layanan pemeriksaan IVA/Papsmear ini dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan.

"Sehingga, peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement