Sabtu 11 Mar 2017 16:46 WIB

Babi di Bali Terjangkit MSS, Masyarakat Diminta Hati-Hati Konsumsi Daging Babi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Agus Yulianto
Daging babi (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Daging babi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Kesehatan Provinsi Bali mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati mengonsumsi daging babi. Ini karena pemerintah menemukan suspek meningitis streptococcus suis (MSS) atau meningitis babi yang dialami sejumlah warga di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

"Banyaknya peternak babi di Bali dan pola konsumsi masyarakat yang berkaitan dengan olahan babi memiliki risiko terhadap terjadinya infeksi MSS," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, Jumat (10/3).

Streptococcus Suis adalah patogen babi yang erat kaitannya dengan berbagai penyakit pada babi. Bakteri ini banyak terdapat pada saluran pernapasan, pencernaan, dan organ genital babi.

Streptococcus Suis ditularkan ke manusia melalui kontak kulit dengan babi yang terinfeksi, terutama ketika terdapat luka pada kulit. Penularan dapat pula disebabkan konsumsi olahan daging babi yang dimasa dengan kurang baik.

Kabar terkini menyebutkan ada 13 kasus serupa di Kabupaten Badung di mana tujuh kasus sudah diambil sampelnya dan sedang diperiksa di Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP Sanglah. "Infeksi pada manusia bisa menyebabkan meningitis akut atau arthritis, pneumonia, endophthalmitis, endokarditis, dan septkemia fatal," kata Suarjaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement