REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Penyakit jantung masih menduduki peringkat dua sebagai teratas sebagai ‘jenis penyakit penyebab kematian di Indonesia’ menurut versi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI.
Data dikumpulkan dari sampel yang mewakili Indonesia, meliputi 41.590 kematian sepanjang 2014, dan pada semua kematian itu dilakukan autopsi verbal, sesuai pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara real time oleh dokter dan petugas terlatih.
Faktor gaya hidup seperti gemar konsumsi makanan junk food dan jarang berolahraga dituding sebagai peyebab utama penyakit jantung. Inilah yang harus dihindari. Mulai saat ini perbanyak makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan dan rutinlah berolahraga.
Bagi penderita jantung, olahraga seperti senam sangat dianjurkan. Karena senam jantung sehat memiliki sifat terarah, terukur, dan teratur. “Sebelum melakukan senam jantung diharuskan menghitung denyut nadi agar bisa mengetahui jantung kita normal atau tidak sehingga pada saat mengikuti senam tidak mengalami sesuatu yang tidak diinginkan” kata Sarmini, instruktur senam RSI Sultan Agung, Semarang, Jawa Tengah, dalam siaran persnya, Selasa (7/2).
Hanya saja, ia mengingatkan, peserta senam jantung diimbau melakukan persiapan pemanasan, peregangan otot, dan pendinginan. Namun, ada perbedaan sedikit antara senam jantung sehat dengan senam aerobik atau yang lainnya. Dalam senam jantung sehat peserta tidak dianjurkan minum satu jam sebelum atau sesudah melakukan senam.
Aturan ini agar peserta mendapatkan hasil yang maksimal dalam penyembuhannya. Supaya mendapatkan hasil maksimal, papar dia, idealnya senam dilakukan tiga kali dalam sepekan, dan benar-benar mengikuti gerakan dari instruktur secara bersungguh-sungguh. Sarmini menambahkan, persepsi ‘yang penting keringeten’ juga patut diluruskan.
Karena sejatinya tujuan senam adalah pemeliharaan organ jantung. Saat ini, di RSI Sultan Agung setiap Selasa pukul 07.00 WIB diadakan kegiatan senam jantung sehat bersama komunitas jantung sehat dengan instruktur yang berpengalaman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
