Senin 22 Aug 2016 17:59 WIB

RSIY PDHI Latih Kader Kesehatan Ukur Tekanan Darah

Penyerahan bantuan alat tensimeter dari RSI PDHI Yogyakarta.
Foto: Dokumen
Penyerahan bantuan alat tensimeter dari RSI PDHI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Senin (22/8) pagi, Gedung Pertemuan RS Islam Yogyakarta PDHI tampak ramai dengan kehadiran para ibu. Mereka merupakan kader kesehatan dari Desa Tamanmartani, Kalasan, Sleman, DI Yogyakarta, yang hendak mengikuti penyuluhan kesehatan dan pelatihan pengukuran tekanan darah (tensi). 

Kegiatan ini bukan pertama kalinya digelar, sebab kegiatan serupa telah dilakukan di Desa Selomartani dan Tirtomartani, sejak 2014. Dalam kesempatan itu, juga diserahkan alat tensimeter secara simbolis oleh Direktur RS Islam Yogyakarta PDHI, dr Widodo Wirawan, kepada perwakilan Desa Tamanmartani, Tri Hardja.

Bantuan alat tensimeter sebanyak  22 sesuai jumlah padukuhan yang berada di Desa Tamanmartani. Adapun kader kesehatan yang mengikuti pelatihan kali ini sejumlah 44 orang. 

Dr Widodo Wirawan mengatakan, tekanan darah dan hipertensi sangat sering menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Terkait hal tersebut, kata dia, maka kegiatan ini adalah bentuk komitmen RS Islam Yogyakarta PDHI untuk berperan dalam meningkatkan kesehatan di masyarakat.

Menurut perwakilan Puskesmas Kalasan, Catur Haryati, pelatihan pengukuran tekanan darah sangat penting untuk screening awal penyakit, apalagi penyakit-penyakit degeneratif.  “Bahkan, menurut catatan 2015, di lokasi kami, hipertensi menduduki peringkat pertama di antara 10 besar penyakit degeneratif,” kata dia, dalam siaran persnya. 

Untuk itu, dia mengharapkan pelatihan semacam ini tidak hanya berhenti hanya pelatihan. Namun, juga menjaga dan menggunakan alat tensimeter sebaik-baiknya untuk kesehatan masyarakat. 

Pada agenda ini, peserta menjalani rangkaian kegiatan. Antara lain penyuluhan kesehatan oleh dr Lukluk Purbaningrum tentang berbagai macam faktor penyebab hipertensi dan bahaya hipertensi bagi kesehatan. Peserta juga mendapatkan arahan tentang enam langkah cuci tangan yang benar. 

Terakhir, para kader kesehatan mendapatkan arahan dalam penggunaan alat tensimeter yang benar dengan dipandu oleh Ika Mustikawati, dari Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit Islam Yogyakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement