Senin 22 Aug 2016 17:28 WIB

Anggota DPRD Ini Mengaku Lebih Sehat Setelah Berhenti Merokok

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
  Petugas toko mengambil rokok untuk konsumen di salah satu ritel, Jakarta, Ahad (21/8). (Republika/  Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas toko mengambil rokok untuk konsumen di salah satu ritel, Jakarta, Ahad (21/8). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Ribu-ribut soal harga rokok mahal sampai Rp 50 ribu per bungkus sempat menuai pro dan kontra di masyarakat. Namun, tidak bagi Noverisman Subing. Anggota DPRD Lampung asal Fraksi PKB tersebut justru mendukung harga rokok lebih mahal lagi.

“Ternyata, berhenti merokok itu menjadi sehat,” kata Noverisman, yang pernah menjabat wakil Bupati Lampung Timur kepada Republika.co.id, Senin (22/8).

Sebelumnya, ia menuturkan sejak bujang hingga berkeluarga menjadi perokok berat. Bahkan, sampai mau berangkat haji pun ia masih belum bisa meninggalkan kebiasaan tersebut.

Bahkan, ketika ia berangkat haji beberapa tahun silam, untuk tidak kehabisan stok, ia persiapkan sebanyak 20 bungkus rokok. Ternyata, stok yang disiapkan sudah habis lebih dulu. Mencari rokok di Tanah Suci kesulitan, karena rasa rokoknya berbeda dengan yang di Tanah Air.

Dari pengalaman yang pahit, ia berniat langsung berhenti merokok pada 2007. Sejak itu, ia merasakan badan menjadi sehat, nafsu makan meningkat, bau badan menjadi wangi. “Terutama muka jadi bersinar karena tidak merokok,” ujar lelaki yang pernah menjadi jurnalis harian nasional tersebut.

Terkait polemik harga rokok mahal, justru ia meminta harga rokok tidak hanya Rp 50 ribu per bungkus, bahkan sampai Rp 100 ribu lebih per bungkus. Tujuannya, agar orang sehat tidak jadi merokok karena tidak sanggup membeli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement