Sabtu 16 Jul 2016 12:31 WIB

Peneliti Ungkap Kokain dan Metafetamin Dapat Merusak Otak

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Otak manusia
Foto: flickr
Otak manusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan kokain dan metafetamin secara reguler dapat menyebabkan para penggunanya kesulitan menentukan perilaku yang salah dan yang benar.

Para peneliti meyakini kerusakan bagian otak yang berguna untuk perilaku moral dan emosi akan rusak bagi para pengguna obat-obatan tersebut.

Penelitian menunjukan para pengguna obat-obatan tersebut seringkali kesulitan dalam mengidentifikasi emosional orang lain, rasa takut, dan dalam bersikap empati. Hal-hal itulah yang memiliki peran penting dalam menentukan keputusan.

Hal tersebut dikemukakan sebuah studi bersama para penghuni jeruji besi oleh Samantha Fade dan Dr Kent Kehl di Universitas New Mexico serta lembaga nonprofit Mind Research Network.

Dibandingkan para non pengguna, para pengguna mengalami aktifitas syaraf abnormal pada otak bagian depan, dan daerah limbik saat pengolahan emosi.

Secara spesifik, seorang pengguna menunjukkan aktifitas yang minim di bagian amygdala, kelompok syaraf otak, yang mengatur dan memahami emosional diri.

Bukan hanya kerusakan otak, para peneliti juga memaparkan keterkaitan antara penggunaan narkoba dan tindakan kriminal, dimana lebih dari 75 persen pelaku kriminal yang dipenjara di Amerika merupakan pengguna benda-benda terlarang itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement