Kamis 14 Jul 2016 08:43 WIB

Hati-Hati, Obesitas pada Pria Lebih Mematikan

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Pria obesitas
Foto: Telegraph
Pria obesitas

REPUBLIKA.CO.ID, Obesitas yang terjadi pada pria tiga kali lebuh mematikan daripada obesitas yang terjadi pada wanita. Tiga universitas melakukan penelitian untuk hal ini dan hasilnya menunjukkan hal yang sama. Bahkan, sedikit kelebihan berat badan saja pada pria sudah dapat meningkatkan risiko kematian lebih cepat.

Tim peneliti gabungan dari universitas Oxford, Cambridge dan Harvard melakukan penelitian terhadap kumpulan data dari 10,6 juta orang dari 239 penelitian. Data yang terkumpul sejak 1970 hingga 2015 ini melibatkan data dari 32 negara yang berbeda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko kematian dini seperti halnya orang dengan berat badan terlalu rendah. Dari penelitian tersebut, tim peneliti mengungkapkan bahwa satu dari tiga pria obesitas akan menutup usia sebelum berusia 70 tahun. Sedangkan dalam kasus obesitas yang parah, risiko menjadi semakin lebih besar. Peneliti mengungkapkan delapan dari 10 pria dengan obesitas parah berisiko tutup usia sebelum berusia 70 tahun.

Hal yang cukup berbeda dialami oleh wanita obesitas. 'Hanya' satu dari 10 wanita obesitas yang akan mengalami kematian dini. Pada wanita, pengaruh obesitas terhadap peningkatan risiko kematian dini hanya dialami satu dari tujuh wanita.

Jika dibandingkan, obesitas meningkatkan risiko kematian dini pada wanita sebesar tiga persen. Sedangkan obesitas pada pria meningkatkan risiko kematian dini hingga 10 persen, jauh lebih besar dibandingkan pada wanita.

"Temuan ini selaras dengan tinjauan-tinjauan terdahulu bahwa pria obesitas memiliki resistensi insulin, kadar lemak hati dan risiko diabetes yang lebih besar dibanding wanita," terang peneliti dari University of Cambridge, Dr Emauele Di Angelantonio seperti dilansir Telegraph.

Tim peneliti memperkirakan satu dari tujuh kasus-kasus kematian dini sebenarnya dapat dihindari dengan menekan angka obesitas dan berat badan berlebih. Oleh karena salah satu penyandang dana penelitian, Professor Peter Weissberg dari British Heart Foundation menyarankan agar berbagai pihak terkait berupaya untuk menurunkan angka obesitas di tengah masyarakat.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa menjadi overweight benar-benar memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan Anda," jelas Profesor Weissberg.

Kasus obesitas memang telah menjadi sebuah momok tersendiri di banyak negara. Setidaknya ada sekitar 61 persen orang dewasa yang mengalami kelebihan berat badan atau pun obesitas di dunia.

Salah satu negara yang 'menonjol' dengan peningkatan kasus kelebihan berat badan adalah Inggris. Jika pada 1975 masa indeks tubuh rata-rata masyarakat Inggris tergolong normal, yaitu 23, saat ini masa indeks tubuh rata-rata masyarakat Inggris telah meningkat menjadi 27 yang tergolong dalam kategori overweight.

Selain meningkatkan risiko kematian dini, kelebihan berat badan juga diketahui dapat meningkatkan risiko 10 jenis penyakit kanker. Selain risiko kanker, risiko diabetes Tipe 2, penyakit jantung, stroke, penyakit pernafasan dan beberapa masalah kesehatan lain jug mengantui orang-orang dengan berat badan berlebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement