Selasa 14 Jun 2016 11:26 WIB

Kolesterol Bagus untuk Usia Lanjut, Benarkah?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Indira Rezkisari
Lanjut usia
Foto: pexels
Lanjut usia

REPUBLIKA.CO.ID, Kolesterol jahat selama ini kerap diasosiasikan sebagai salah satu pemicu timbulnya penyakit jantung. Akan tetapi, penelitian terbaru yang cukup 'kontroversial' menunjukkan bahwa kolesterol jahat tak memiliki hubungan dengan penyakit jantung pada orang berusia 60-an.

Dalam penelitian tersebut, 17 tenaga ahli internasional melakukan analisa terhadap 19 penelitian. Seluruh penelitian tersebut melibatkan 68.094 orang lanjut usia. analisa tersebut, tim peneliti menemukan bahwa 92 persen dari orang lanjut usia dengan kolesterol tinggi justru hidup lebih lama.

Dari penelitian tersebut, tim peneliti mengklaim bahwa kolesterol merupakan molekul vital di dalam tubuh. Pasalnya, tim peneliti menilai bahwa kolesterol dapat melindungi tubuh dari serangan beberapa penyakit.

Di samping itu, tim peneliti juga melemparkan pernyataan 'kontroversial' terkait penggunaan obat statin yang berfungsi menurunkan kolesterol. Tim peneliti mengatakan upaya penurunan kolesterol yang berlaku saat ini merupakan penipuan terbesar dalam sejarah kedokteran.

"Menggunakan obat penurun kolesterol untuk mencegah penyakit jantung pada orang berusia di atas 60-an merupakan hal yang sia-sia," ungkap salah satu peneliti dari University of Ireland sekaligus kepala Western Vascular Institute, Profesor Sherif Sultan seperti dilansir Express.

Profesor Sultan menilai kolesterol sebagai molekul vital dalam tubuh karena dipercayya dapat mencegah infeksi, pendarahan intraserebral, kanker, katarak prematur, nyeri otot hingga kelelahan. Oleh karena itu, Profeosr Sultan berpendapat bahwa kolesterol pada orang-orang berusia lanjut perlu dijaga dan dipertahankan.

Tentu pernyataan terkait penelitian ini menimbulkan kontroversi dan kritik dari para ahli. Salah satu kritik datang dari Associate Medical Director British Heart Foundation Jeremy Pearson. Pearson mengatakan banyak percobaan klinis yang  dengan jelas menunjukkan bahwa penurunan kolesterol LDL atau kolesterol 'jahat' dapat mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung dan stroke.

Kritik yang tajam pun juga dilayangkan oleh profesor epidemologi dari Oxford University, Colin Baigent. Baigent menilai Profesor Sultan dan rekan-rekan penelitinya telah mengambil kesimpulan yang keliru.

(baca: Kiat Makan Sehat Selama Puasa Bagi Lanjut Usia)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement