Ahad 22 May 2016 20:18 WIB

Bisakah Pola Makan Perbaiki Kerusakan Tubuh Akibat Rokok?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Rokok (ilustrasi)
Foto: Readersdigest
Rokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Asap rokok mengandung 98 senyawa kimia berbahaya yang dapat merusak setiap organ di dalam tubuh manusia. Selain berpotensi menyebabkan kanker paru-paru, merokok juga dapat menyebabkan inflamasi atau peradangan pada jantung, menyumbat pembuluh darah, memicu depresi dan masalah ingatan, hingga penuaan kulit serta penurunan kamampuan menyembuhkan luka.

Banyaknya kerusakan tubuh yang dapat ditimbulkan oleh sebatang rokok menggelitik peneliti untuk mengetahui kemungkinan pola makan yang sehat dapat memperbaiki kerusakan tubuh yang terjadi akibat rokok. Untuk itu, perawat senior, Helen Cowan, PhD melakukan sejumlah perbandingan penelitian terkait rokok dan pola makan sehat.

Dalam investigasinya, Cowan menemukan bahwa sebuah penelitian besar di Singapura mengungkap bahwa buah-buahan non sitrus, seperti apel, pir dan anggur, dapat menurunkan keluhan batuk pada perokok. Di sisi lain, Cowan juga menemukan sebuah penelitian EPIC terkait pengaruh buah dan sayur terhadap kesehatan paru-paru.

Dalam penelitian yang melibatkan setengah juta orang tersebut, diketahui bahwa konsumsi buah dan sayuran yang tinggi dapat melindungi paru-paru dari kerusakan yang disebabkan oleh rokok. Konsumsi buah dan sayuran yang tinggi juga diketahui dapat menurunkan risiko kanker paru-paru pada perokok hingga 46 persen.

Seperti dilansir Readers Digest, pada peneltian berbeda tim peneliti Univeristy of Texas menilai ada keunggulan yang tersimpan di dalam sayur dan buah-buahan. Kelebihan tersebut ialah kandungan yang menyerupai hormon estrogen. Sifat yang menyerupai hormon estrogen ini dimiliki oleh beberapa makanan seperti wortel, brokoli, bayam, sayuran kecambah dan kacang polong.

Melalui kandungan yang menyerupai hormon estrogen pada sayur dan buah ini, tim peneliti menemukan bahwa risiko kanker paru-paru pada perokok dan nonperokok dapat menurun. Tim peneliti menilai buah dan sayuran yang memiliki kandungan dengan sifat menyerupai hormon estrogen dapat memengaruhi estrogen dalam tubuh. Kondisi ini mencegah estrogen dalam tubuh untuk 'memberi makan' tumor. Pasalnya banyak tumor yang bergantung pada estrogen untuk tumbuh.

Meski buah dan sayuran terbukti dapat mencegah beberapa gangguan akibat kebiasaan merokok, rokok tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Pasalnya, bahaya yang ditimbulkan akibat merokok pada tubuh tetap terus berlanjut meski konsumsi buah dan sayuran dilakukan.

Merokok dengan shisha pun bukan jalan keluar yang tepat. Pasalnya, meski sisha merupakan campuran tembakau dan buah, peneliti menemukan bahwa menghisap shisha sama dengan menghisap 100 batang rokok.

Oleh karena itu, Professor Hutchison menegaskan bahwa cara terbaik untuk menghindarkan diri dari bahaya rokok ialah dengan berhenti merokok. Sebagai seorang ahli bedah mulut, Hutchison telah menangani banyak kasus kerusakan tubuh akibat merokok. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement