Selasa 03 May 2016 15:10 WIB

Dokter: Imunisasi Harus Diberikan Sepanjang Hidup

Imunisasi (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Imunisasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Tema Pekan Imunisasi Dunia 2016 adalah Menutup Senjang Imunisasi, Imunisasi Untuk Semua Sepanjang Hidup. Dalam tema tersebut jelas tertera bahwa imunisasi dilakukan sepanjang hidup.

“Imunisasi untuk semua sepanjang hidup mengandung arti bahwa imunisasi diberikan untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa sebagai layanan rutin,” jelas Kasubdit Imunisasi, Prima Yosephine, saat membacakan pidato Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, H Mohamad Subuh, dalam seminar media dalam rangka pekan imunisasi dunia, belum lama ini di Bandung, Jawa Barat.

Ia mengungkapkan anak-anak harus divaksinasi segera dalam hidup sebelum usia satu tahun untuk mencegah penyakit mematikan dan melumpuhkan. Seperti campak, tetanus, difteri, meningitis dan terjadinya penyakit seperti hepatitis kronis atau kanker hati pada orang dewasa. 

Menurut dia, anak-anak sebelum usia dua tahun dan juga pada usia sekolah harus mendapatkan dosis booster terhadap penyakit menular seperti tetanus, difteri, meningitis dan campak serta menerima imunisasi HPV untuk mencegah kanker serviks pada wanita. Vaksin tetanus harus diberikan pada wanita usia subur dan pada saat hamil untuk menghilangkan tetanus yang akan memengaruhi bayi yang baru lahir.

“Dengan demikian, kejadian sakit, cacat, dan kematian akibat berbagai penyakit menular, khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, kelak benar-benar tidak terjadi lagi di Indonesia,” jelasnya.

Hal yang sama dikatakan Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Pulungan. Menurutnya, imunisasi  untuk semua sepanjang hidup, maksudnya sepanjang hidup berarti seluruhnya harus imunisasi. Imunisasi dewasa juga penting dilakukan. Sayangnya masih banyak orang dewasa yang enggan melakukan imunisasi. Mereka lebih banyak melakukan imunisasi atau vaksinasi hanya saat umrah saja. 

Padahal, dia melanjutkan, orang dewasa di Indonesia juga harus imunisasi. “Kenapa waktu umrah semua takut, kalau mau umrah imunisasi, kalau lain-lain enggak ada takutnya. Ini harus dilakukan, yaitu menutup senjang imunisasi,” tambah Aman.

Menurutnya imunisasi adalah hal yang paling penting diberikan saat bayi baru lahir. Selain ASI eksklusif tentunya. Tidak ada tawar menawar lagi, imunisasi harus diberikan seanjang hidup. “Bandung, Jawa Barat saja yang memiliki 52 ribu posyandu bisa ada difteri, bagaimana yang cakupannya tidak capai 30 persen. Padahal imunisasi yang paling kuat salah satunya Jawa Barat,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement