Selasa 26 Apr 2016 05:52 WIB

Kedelai Merupakan Antimikroba Alami

Rep: C35/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kedelai
Kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, GUELPH –- Sebuah penelitian dari University of Guelph, Kanada menemukan bahwa isoflavon dan peptida yang ada pada kedelai dapat menghambat mikroba patogen yang menyebabkan penyakit yang ditularkan dari makanan.

Isoflavon adalah zat yang berasal dari tumbuhan yang mengandung estrogen yang banyak dijumpai dalam kacang-kacangan. Sedangkan Peptida merupakan molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino yang jumlahnya di bawah 50 molekul.

 

“Penggunaan isoflavon dan peptida kedelai untuk mengurangi kontaminasi mikroba bisa menguntungkan industri makanan, yang saat ini biasanya menggunakan aditif sintetis untuk melindungi makanan,” kata Direktur Laboratorium BioNano Universitas Guelph Profesor Teknik Suresh Neethirajan,  seperti dikutip Science Daily Senin (25/4) waktu setempat.

Penelitian tersebut menggunakan mikrofluida dan screening tingkat tinggi dalam menjalankan jutaan tes dalam waktu singkat. Dalam uji coba tersebut mereka menemukan bahwa kedelai dapat menjadi agen antimikroba lebih efektif dari bahan kimia sintetik seperti yang digunakan saat ini.

Terlebih karena bahan kimia diketahui memiliki efek buruk jangka panjang pada tubuh manusia.

Neethirajan juga mengungkapkan penggunaan antimikroba dari bahan kimia dapat menyebabkan beberapa jenis bakteri menjadi sangat resisten terhadap bahan kimia tersebut. Sehingga hal itu membuat sebagian besar bahan kimia itu tidak aktif lagi untuk menjadi antimikroba bagi makanan.

Sementara isoflavon kedelai dan peptida yang dapat terdegradasi secara alami, ramah lingkungan dan tidak beracun itu bisa menjadi solusi sebagai antimikroba terbaik.

“Ini dapat menjanjikan di saat antibiotik biasanya membunuh bakteri tanpa pandang bulu, baik patogen maupun bakteri yang menguntungkan. Padahal tubuh kita membutuhkan bakteri baik itu agar usus kita dapat mengolah makanan dengan optimal,” ujarnya.

Peptida adalah bagian dari protein, dan dapat bertindak sebagai hormon, produsen hormon atau neurotransmitter. Sementara Isoflavon bertindak sebagai hormon dan mengendalikan sebagian besar aktivitas biologis pada tingkat sel.

Saat ini dia mengaku sedang mengembangkan penelitiannya dengan skala yang lebih besar lagi. Dia berharap penelitiannya tersebut dapat bermanfaat bagi industri pengolahan makanan dan juga bagi petani kedelai.

Seperti diketahui, derivatif (produk turunan) kedelai sudah menjadi andalan pada produk makanan. Seperti minyak goreng, keju, es krim, margarin, olesan makanan (selai), makanan kaleng maupun makanan panggang. Namun belum untuk fungsi antimikroba.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement