Ahad 03 Apr 2016 06:33 WIB

Calon Ayah Sebaiknya Juga Kurangi Kafein Saat Istiriya Hamil, Mengapa?

Rep: Adysha Citra R/ Red: Andi Nur Aminah
Kafein, seperti dalam kopi, memiliki banyak dampak samping bagi kesehatan seperti memengaruhi kesehatan hingga berakibat buruk bagi tulang.
Foto: pixabay
Kafein, seperti dalam kopi, memiliki banyak dampak samping bagi kesehatan seperti memengaruhi kesehatan hingga berakibat buruk bagi tulang.

REPUBLIKA.CO.ID, Penelitian terbaru menunjukkan adanya dampak negatif dari asupan kafein terhadap kehamilan. Dalam penelitian itu diketahui bahwa risiko keguguran dapat meningkat jika calon ayah atau ibu memiliki kebiasaan mengonsumsi dua minuman berkafein dalam sehari. Risiko keguguran ini juga dapat meningkat jika calon ibu mengonsumsi lebih dari dua minuman berkafein setiap hari selama tujuh minggu pertama kehamilan. 

Pada dasarnya dampak negatif kafein terhadap kehamilan telah terindikasikan dala penelitian-penelitian terdahulu. Akan tetapi, penelitian terbaru ini menunjukkan satu hal menarik karena kebiasaan calon ayah mengonsumsi kafein juga berpengaruh terhadap risiko keguguran.

"Tingkah laku sebelum kehamilan juga dapat memengaruhi kehamilan," terang Senior Vice President for Education and Health Promotion dari March of Dimes, Janis Biermann.

Oleh karena itu, Biermann menyarankan agar calon ayah dan ibu yang merencanakan kehamilan dapat mempersiapkan kondisi fisiknya terlebih dahulu. Beberapa cara untuk menjaga kebugaran tubuh ialah dengan mengurangi konsumsi kafein, memiliki berat badan ideal, tidak mengonsumsi alkohol serta secara rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan. 

Para peneliti juga menyatakan bahwa hasil penelitian tersebut serta merta menunjukkan bahwa kafein sebagai penyebab keguguran. Hanya saja, penelitian ini menunjukkan adanya hubungan kafein dan risiko keguguran.

"Ini penelitian observasi, jadi kami tak dapat membuktikan penyebab dan efeknya. Akan tetapi kami percaya diri terhadap penemuan ini," ungkap Kepala Peneliti, Katherine Sapra.

Oleh karena itu, serupa dengan Biermann, Sapra juga menyarankan agar wanita hamil mengurangi minuman berkafein. Jika memungkinkan, konsumi minuman berkafein dapat ditekan kurang dari tiga gelas per hari, pasalnya dengan jumlah dua gelas per hari sudah cukup banyak.

Sapra juga mengingatkan bahwa kafein tidak hanya terdapat dalam secangkir kopi. Kafein juga terdapat dalam beberapa jenis minuman lain seperti minuman bersoda, teh, minuman energi serta cokelat.

Selain iu, Sapra juga mengungkapkan ada spekulasi bahwa kafein kemungkinan dapat mematikan gen tertentu pada sperma. Spekulasi lainnya, kafein memiliki kaitan dengan faktor-faktor laon yang 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement