Kamis 31 Mar 2016 09:25 WIB

Tak Semua Mata Bisa Dilasik

Rep: Reiny Dwinanda/ Red: Indira Rezkisari
Tindakan pada mata
Foto: ist
Tindakan pada mata

REPUBLIKA.CO.ID, Punya cukup uang bukan jaminan bagi seseorang untuk bisa mendapatkan terapi lasik. Dokter bedah lasik baru akan memberikan lampu hijau jika pasiennya lolos skrining.

"Pemeriksaan pendahuluan yang ketat harus ditegakkan untuk melindungi pasien dari risiko lasik," jelas dr Setio Budi Riyanto SpM(K).

Pasien lasik tidak boleh dalam keadaan hamil dan tidak ada riwayat autoimun. Lasik hanya boleh diterapkan pada orang yang telah berusia 18 tahun ke atas.

Bagi penderita presbiopia, usianya mesti di atas 40 tahun. "Ukuran kacamatanya mesti sudah stabil, tidak ada perubahan mencolok dalam enam bulan sampai setahun terakhir," papar Presiden Indonesian Society Cataract and Refractive Surgery ini.

Orang yang memiliki mata kering juga tak bisa dilasik. Proses lasik melibatkan pembukaan lapisan kornea dan kornea bisa kering andaikan proses lasik berlangsung lama. Setelah dilasik mata juga menjadi agak kering sehingga membutuhkan obat tetes hingga kelembaban mata pulih.

Mengingat kontra indikasi tersebut, orang yang matanya kering moderat cenderung berat tak mungkin dilasik. "Itulah pentingnya skrining yang ketat sebelum lasik," ucap Setio yang juga ketus Cataract and Refractive Surgery Service Jakarta Eye Center.

Lasik bisa diterapkan pada orang dengan mata plus 1 sampai 4 dioptri, minus 0,5 sampai 14 dioptri, dan silindris 0,5 sampai 5 dioptri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement