Kamis 28 Jan 2016 12:03 WIB

Mana Lebih Sehat, Overnight Oat atau Oat Masak Biasa?

Rep: Aprilia Safitri Ramdhani/ Red: Indira Rezkisari
Overnight oat
Foto: wnetwork
Overnight oat

REPUBLIKA.CO.ID, Makanan sehat kian digemari karena memiliki efek baik bagi tubuh. Salah satunya adalah overnight oat atau oat yang direndam semalaman sebelum disantap.

Tapi benarkah overnight oat bermanfaat bagi kesehatan, terutama penurunan berat badan?

Menurut spesialis gizi medik, Dr. dr. Inge Permadi, MS, SpGK keberadaan oat sudah dikenal sejak lama sebagai bahan makanan untuk diet sehat. Oat yang biasa diseduh dengan air panas atau susu dalam mangkuk bubur ini, biasa dimakan pada saat pagi hari.

Sebagai sumber karbohidrat sehat yang rendah lemak, oat juga sangat baik untuk mencegah penyakit jantung. Namun, jika berbicara mengenai overnight oat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menyeduh oat dengan air panas biasa.

"Overnight oat itu tidak menggunakan teknik pemasakan sama sekali. Cara penyiapannya cukup direndam dalam cairan baik susu, air tawar biasa, maupun yogurt dan dimasukkan ke dalam kulkas selama semalaman. Keesokan hari, oat yang sudah lunak ini bisa disantap bersama dengan bahan tambahan favorit, seperti potongan buah, kacang-kacangan dan lainnya," ungkap Inge, kepada Republika.co.id, beberapa waktu lalu.

(baca: Diet Selalu Gagal? Coba Gunakan Cermin)

Di dalam oat, lanjut Inge mengandung zat phytate yang merupakan zat antinutrisi yang dapat mengganggu penyerapan mikronutrisi. Perendaman dalam overnight oats itu dimaksudkan untuk menghilangkan phytate tersebut.

"Menghilangkan phytate bisa juga dilakukan dengan memasak. Jadi, merendam oats semalaman itu sebetulnya hanya sebagai alternatif pengolahan saja dan akhirnya menjadi tren yang cukup memikat para pelaku diet sehat untuk menerapkan makanan tersebut setiap harinya," ungkapnya.

Berbicara mengenai diet sehat sendiri, Inge mengungkapkan bahwa sebenarnya boleh saja dilakukan. Namun tetap harus dalam pengawasan dokter, agar tidak terjadi penurunan berat badan yang berlebihan yang menyebabkan orang tersebut malah kehilangan nutrisi harian yang dibutuhkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement