Rabu 20 Jan 2016 07:08 WIB

Ini Alasannya Mengapa Dilarang Menggigit Kuku

Rep: Desy Susilawati/ Red: Andi Nur Aminah
Perubahan pada kuku kerap memerlukan perhatian tersendiri.
Foto: Rakhmawaty La'lang/Republika
Perubahan pada kuku kerap memerlukan perhatian tersendiri.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda suka menggigit kuku atau kulit ari di sekitar kuku? Apakah jari Anda selalu berada di mulut atau hanya ketika Anda sedang gelisah atau bosan? Lauren Ploch, MD, seorang dokter kulit di New Orleans mengataka  kebiasaan buruk tersebut harus dihentikan bukan karena Anda akan menghancurkan masa depan sebagai seorang calon model tangan.

Alasan masuk akalnya, Ploch mengatakan karena kuku jari penuh dengan kuman-kuman. "Sesungguhnya ada jutaan bakteri, jamur, ragi dan virus di kuku jari tangan," ujarnya. 

Menurutnya dengan menggigit kuku Anda, Anda lebih mudah menyebarkan virus kutil dan sakit pilek pada kulit sekitar mulut. Juga mengembangkan ragi atau infeksi bakteri dan berakhir dengan  masalah usus yang menyebabkan muntah dan diare.

“Dalam praktek, saya rutin melihat paronychia yaitu sebuah infeksi kulit sekitar kuku yang disebabkan oleh bakteri candida dan Staphylococcus aureus,” ujarnya seperti dilansir dari laman Safebee.

Jika ada cat pada kuku kemudian Anda sering menggigitnya, maka kemungkinan kandungan racun pada cat bisa tertelan. "Cata kuku dibuat dari zat kimia termasuk formaldehyde, yang tidak aman dikonsumsi manusia,” ujarnya. 

Banyak cat kuku juga mengandung phthalates, endokrin pengganggu yang mengganggu hormon isyarat tubuh. Jika mengunyah kuku atau kulit ari, itu bisa menjadi sebuah pertanda adanya sebuah gangguan  obsessive-compulsive. Mencungkil kulit terlalu banyak (excoriation) atau menggigit kuku (onychophagia) membutuhkan pengobatan, terapi koginif dan perilaku.

(Baca Juga: Begini Cara Menghentikan Kebiasaan Gigit Kuku)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement