Selasa 24 Nov 2015 06:16 WIB

Apa yang Kita Pikir tentang Makan Sehat, Mungkin Salah

Rep: C01/ Red: Indira Rezkisari
Kegemukan bukan semata urusan gen, kebiasaan hidup yang tidak sehat juga berkontribusi pada penambahan berat badan.
Foto: pixabay
Kegemukan bukan semata urusan gen, kebiasaan hidup yang tidak sehat juga berkontribusi pada penambahan berat badan.

REPUBLIKA.CO.ID, Pernahkah Anda berdiet tapi berat badan Anda justru bertambah? Mungkin hal tersebut terjadi bukan karena Anda melakukan kesalahan dalam proses diet, akan tetapi karena jenis makanan yang Anda konsumsi.

Penelitian yang dilakukan para ilmuwan Israel menemukan bahwa tiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap makanan yang sama. Oleh karena itu, tak aneh jika ditemukan satu pola diet berhasil terhadap si A tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap si B.

Untuk mencapai temuan tersebut, para peneliti melibatkan 800 relawan yang berkondisi sehat dan pre-diabetic. Para relawan tersebut memiliki rentang usia 18 tahun hingga 70 tahun.

Dalam prosesnya, para peneliti mengumpulkan data dari relawan melalui kuisioner kesehatan, pengukuran tubuh, tes darah, pemantauan glukosa serta sampel feses. Para relawan peserta penelitian juga diminta untuk memberikan informasi mengenai gaya hidup dan makanan yang biasa mereka konsumsi dengan total 46.898 makanan.

(baca: Lakukan Ini Sebelum Tidur, Anda Bisa Langsing)

Tiap peserta penelitian kemudian diminta untuk menyamakan menu makan pagi mereka dengan sesuatu seperti roti setiap hari. Para peneliti kemudian menemukan bahwa umur dan indeks massa tubuh memiliki pengruh terhadap level gula darah para peserta setelah makan. Akan tetapi tiap peserta juga menunjukkan respons berbeda terhadap jenis makanan yang sama.

"Ada perbedaan mendalam di antara masing-masing individu," ujar salah satu ketua penelitian dari Weizmann Institute of Science, Eran Segal.

Lebih lanjut, para peneliti kemudian melakukan penelitian lanjutan terhadap 26 relawan. Para relawan ini diminta untuk menjalani pola diet yang telah dipersonalisasi. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menurunkan level gula darah setelah santapan dimakan.

"Dulu kami kerap berpikir bahwa orang-orang (yang gagal diet) tidak mau mendengar dan makan tanpa dikontrol. (Dari penelitian ini) kami menyadari bisa saja mereka sudah patuh terhadap pola diet, hanya saja kami memberikan mereka saran yang salah," jelas Segal, dikutip Independent.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement