Senin 09 Nov 2015 07:02 WIB

Naik Bus atau Kereta Ternyata Lebih Sehat Dibandingkan Jalan Kaki dan Bersepeda

Rep: c38/ Red: Esthi Maharani
 Pejalan kaki melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Halte Bus Transjakarta, Jakarta, Ahad (8/11).  (Republika/Tahta Aidilla)
Pejalan kaki melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Halte Bus Transjakarta, Jakarta, Ahad (8/11). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anda pengguna angkutan umum? Berbahagialah. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan American Heart Association menemukan, naik bus atau kereta api ke kantor jauh lebih sehat, bahkan dibanding berjalan kaki.

“Pengguna bus atau kereta komuter memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes, tekanan darah tinggi, dan kelebihan berat badan dibanding pejalan kaki atau pesepeda,” demikian temuan yang disampaikan dalam AHA's Scientific Sessions 2015, Ahad (8/11).

Dilansir dari AFP, Senin (9/11), penelitian yang dilakukan di Jepang ini menemukan, pengguna angkutan umum 44 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kelebihan berat badan. Mereka juga 27 persen lebih rendah berisiko terkena tekanan darah tinggi dan 34 persen lebih kecil terkena risiko diabetes.

Angka-angka di atas membandingkan antara pengguna angkutan umum dengan pengendara mobil. Tapi, yang tak terduga, pengguna angkutan umum ternyata juga lebih sehat dibandingkan dengan pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Para peneliti memperkirakan, bisa jadi itu lantaran pengguna komuter banyak yang berjalan kaki ke stasiun kereta api. Mungkin, mereka sebenarnya telah berjalan lebih jauh dibanding orang yang bersepeda atau berjalan kaki ke tempat kerja.

“Jika diperlukan waktu lebih dari 20 menit untuk berjalan kaki atau bersepeda, banyak kaum urban di Jepang lebih memilih transportasi umum,” kata Hisako Tsuji, peneliti utama sekaligus direktur Moriguchi City Health Examination Center, Osaka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement