Jumat 16 Oct 2015 10:00 WIB

Waktu Tidur Larut Pengaruhi Kenaikan Berat Badan

Rep: MGROL 47/ Red: Indira Rezkisari
Tidur/ilustrasi
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Tidur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah Anda tahu bahwa antara waktu tidur dan berat badan memiliki hubungan yang berkaitan?

Para peneliti mempelajari 3.342 remaja mulai tahun 1996, setelah mereka melaluinya di tahun 2009. Pada tiga poin selama bertahun-tahun, semua melaporkan waktu tidur normal mereka, serta informasi tentang kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji, olahraga dan waktu menonton televisi. Dan para ilmuwan menghitung juga indeks massa tubuh pada setiap wawancara.

Setelah mengontrol umur, jenis kelamin, ras, etnis dan status sosial ekonomi, para peneliti menemukan bahwa waktu tidur yang lebih larut di masa sekolah atau bekerja dikaitkan dengan peningkatan dua poin di indeks massa tubuh.

Efek kenaikan berat badan jelas terlihat di antara orang-orang tidur delapan jam penuh. Efek itu namun tidak didapat dari banyaknya waktu menonton TV atau rutinnya kebiasaan olah raga. Namun, konsumsi makanan cepat saji yang dilakukan berpengaruh pula.

The studi, dalam edisi Oktober Sleep, menimbulkan pertanyaan, kata penulis utama, Lauren D. Asarnow, seorang mahasiswa pascasarjana di University of California, Berkeley.

"Pertama, apa yang mendorong hubungan ini?" tanya dia. "Apakah perubahan metabolisme yang terjadi ketika Anda terjaga sampai larut malam? Dan kedua, jika kita mengubah pola tidur, bisa kita mengubah pola makan dan tentu saja perubahan berat badan?"

Para ilmuwan mengakui bahwa penelitian mereka memiliki keterbatasan. Data tidur mereka bergantung pada laporan diri, dan mereka tidak memiliki informasi diet lengkap. Juga, mereka tidak memiliki data tentang lingkar pinggang, dan mereka tidak mempunyai data seperti indeks massa tubuh, yang dapat membantu membedakan antara otot dan lemak perut, dikutip dari New York Times.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement