Jumat 25 Sep 2015 16:26 WIB

Jangan Anggap Remeh Diare pada Balita

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Penyakit diare (ilustrasi).
Foto: xamthon.net
Penyakit diare (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seringkali orang menganggap bahwa diare yang terjadi pada balita merupakan hal yang wajar terjadi.

Namun, siapa sangka ternyata hal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan sang anak terlambat dibandingkan dengan anak seusianya.

Hal ini dikarenakan, satu tahun pertama kehidupan merupakan awal yang penting bagi anak. Dimana, dalam waktu satu tahun, anak mulai berkembang untuk mencapai tahap penyempurnaan bentuk tubuh dan perilaku.

Menurut dr Ahmad Suryawan, SpA(K) itulah yang melatarbelakangi mengapa pada masa itu anak rentan terkena diare kolik. Laporan dari UNICEF dan WHO menyebutkan bahwa pada tahun 2013 saja sudah terdapat 340.000 anak balita di seluruh dunia yang meninggal akibat diare.

"Kasus ini penting untuk menjadi catatan bagi para orang tua. Bukan hanya berpengaruh pada tumbuh kembang si kecil, namun juga dapat mempengaruhi perilaku, kebahagiaan dan interaksi antar anggota keluarga yang dapat mengakibatkan kualitas hidup keluarga menjadi menurun," ungkap Wawan, sapaan dari dr Ahmad Suryawan, dalam acara jumpa pers, Happy Tummy Council yang diadakan oleh Nestle di Jakarta, belum lama ini.

Untuk menanggulangi hal tersebut, maka Spesialis Pediatric University of Brussels, Prof. Yvan Vandenplas mengimbau agar para ibu senantiasa wajib memberikan ASI eksklusif bagi anaknya.

"Pemberian ASI ini sangat dianjurkan, karena memiliki nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang si kecil, mulai dari pengembangan otak hingga peningkatan sistem kekebalan tubuh," katanya.

Lebih lanjut, Yvan juga menjelaskan bahwa ASI banyak mengandung probiotik dan laktosa alami yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan saluran cerna pada bayi. Namun, apabila terasa kurang, probiotik dan laktosa tambahan dari susu formula dapat diberikan pada anak usia tujuh bulan keatas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement