Jumat 25 Sep 2015 15:14 WIB

Kanker, Dianggap Salah Satu dari 10 Penyakit Mematikan

Rep: C04/ Red: Winda Destiana Putri
Save cancer, kanker (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Save cancer, kanker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker merupakan suatu penyakit yang berbahaya dan mematikan yang timbul akibat faktor genetik dan lingkungan.

Terhitung sejak awal tahun 2000-an saja, banyak kasus kematian yang ditimbulkan akibat kanker dengan pelbagai jenis.

Kasus kematian akibat penyakit kanker ini bahkan hampir setara dengan penyakit sistemik seperti jantung, stroke dan diabetes.

Menurut dr. Kupiya Timbul Wahyudi, di Indonesia sendiri persentase kematian akibat kanker telah mencapai 6,6 persen. Pada tahun ini jumlahnya juga diprediksikan akan terus meningkat.

Timbul juga mengungkapkan bahwa menurut data riset kesehatan dasar (riskesdas) dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2013 persentase pasien kanker di DI Yogyakarta mencapai 4,1 persen dari jumlah penduduk atau sekitar 14.596 pasien. Persentase ini melebihi angka di Jawa Tengah dan wilayah lain.

"Di Jawa Tengah persentase pasien kanker sebesar 2,1 persen atau 68.638 penderita. Persentase ini kemudian baru diikuti DKI Jakarta dan Bengkulu yang hanya 1,9 persen dari total jumlah penduduk. Angka ini didasarkan atas diagnostik dokter di rumah sakit maupun tempat praktek. Dari data ini memang sebenarnya tidak bisa disimpulkan bahwa di DIY menjadi daerah dengan penderita penyakit kanker paling banyak karena datanya hanya di dapat dari rumah sakit," ungkap Timbul.

 

Menurut Timbul, hal ini bisa terjadi bukan hanya karena banyak orang berpenyakit kanker di DIY, namun bisa juga karena DIY memiliki beberapa rumah sakit yang banyak menerima rujukan pasien kanker. Untuk DIY jenis kanker yang kerap ditemui adalah kanker darah atau leukimia, kelenjar getah bening dan paru-paru. Tentu saja hal ini cukup unik mengingat tiga tipe kanker ini memang jarang ditemui di Indonesia.

 

Kanker sendiri menurutnya sudah masuk 10 besar penyakit mematikan yang banyak diderita masyarakat di Indonesia termasuk DIY. Angkanya setiap tahun juga terus meningkat. Karena itulah, pemerintah terus melakukan upaya preventif lewat seminar dan diskusi guna mengenalkan penyakit kanker kepada masyarakat agar dapat ditangani sejak dini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement