REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Siswa sekolah dasar dan madrasah di DIY seperti Sleman, Bantul, Yogyakarta banyak dilaporkan terkena cacar air (varisela zoster) akibat virus varisela zoster.
‘’Hal ini disebabkan oleh musim kemarau panjang, cuaca ekstrim dan perilaku anak serta daya tahan tubuh yang menurun,’’kata Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Masalah Kesehatan Daryanto Chadorie kepada Republika.co.id, Kamis (10/9).
Penyakit ini mudah menular sehingga bila anak masih terkena varisela dan masuk sekolah akan mudah menular ke teman-temannya. Seperti halnya yang terjadi di beberapa sekolah di Bantul, Kota Yogyakarta, dalam sekelas ada yang sampai 10 anak terkena penyakit ini.
Apalagi di madrasah yang siswanya tinggal di pondok pesantren cacar air akan cepat menular. Alasannya mereka tinggal satu kamar. Karena itu, Daryanto menyarankan kepada para pengurus pondok pesantren untuk memisahkan dulu anak asuhnya yang terkena varisela. Mereka harus istirahat yang cukup dan dipulihkan kesehatannya dulu.
Penyakit ini disebut sebagai cacar air karena gelembung atau bisul yang terbentuk pada kulit apabila pecah mengeluarkan air. Sampai saat ini laporan yang masuk ke Dinkes DIY, mereka yang terkena varisela anak-anak SD dan sudah bisa diatasi.
Sebenarnya, kata Daryanto, untuk pencegahan varisela dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Biasanya anak yang mudah tertular varisela adalah yang daya tahan tubuhnya rendah. ‘’Penyakit ini tidak begitu membahayakan, namun kejadiannya secara sporadis dan mudah menular seperti Chikungunya,’’ungkap dia.
Lebih lanjut dia mengemukakan Varisela akan membahayakan bila dia terjadi komplikasi yakni sebelumnya sudah menderita penyakit lain seperti Tuberkulosis. Karena penyakitnya akan semakin memburuk. Agar anak tidak mudah tertular varisela harus banyak ditingkatkan daya tahan tubuhnya, minum vitamin, dan berperilaku hidup bersih dan sehat, cuci tangan pakai sabun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
