Rabu 19 Aug 2015 10:40 WIB

Migren dan Apa yang Anda Perlu Ketahui Tentangnya

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
sakit kepala
Foto: Lee Jin-man/AP
sakit kepala

REPUBLIKA.CO.ID, Migren seringkali menghambat rutinitas Anda. Dr Michael Cutrer, ketua divisi sakit kepala di Mayo Clinic, mengatakan migren merupakan cara tubuh kita untuk merespons jika ada pendarahan di kepala kita atau ada tumor. 

"Kesabaran adalah hal yang penting, baik pada dokter maupun pasien," kata Cutrer. Seperti yang telah dilansir dalam situs Mensjounal, berikut adalah lanjutan beberapa metode saat ini, baru, dan masa depan untuk mengobati masalah kesehatan yang satu ini.

Bantuan pengobatan

Perawatan migrain biasanya dimasukkan ke dalam dua kategori. Ada pengobatan preventif, yang digunakan untuk mengurangi jumlah migren orang. Lalu ada penghilang rasa sakit, diambil untuk mengatasi migren yang sudah berlangsung. 

Beberapa orang dapat menggunakan ibuprofen dan acetaminophen untuk migren ringan. Jenis lain yang umum dari pereda nyeri yang digunakan untuk mengatasi migren adalah triptans, yang bekerja dengan konstriksi pembuluh darah dan menghalangi nyeri di otak. Ergots, obat-obatan antimual, opiods, dan glukokortikoid juga digunakan untuk mengobati migren tapi banyak dari ini memiliki efek samping.

Ketahuilah pemicu migren

Bagi orang-orang yang memiliki masalah migren serius, seperti mereka yang memiliki empat lebih serangan migren per minggunya. Mereka mungkin dapat mencoba obat sebagai cara pencegahan. Ini kadang-kadang merupakan cara yang dipilih sebelum diketahui pemicunya. 

Obat-obat seperti beta blockers, antidepresan, obat antikejang, dan obat penghilang rasa sakit dapat dimanfaatkan untuk mengurangi rasa migren. Bagi orang yang belum menemukan keberhasilan dengan obat-obatan, Botox dapat dijadikan referensi pengobatan pilihan. Hal ini disuntikkan ke otot-otot di kepala atau leher.

Apa yang tidak perlu digunakan

Beberapa orang berhasil menggunakan suplemen untuk mengobati penyakit migren mereka. Suplemen seperti termasuk magnesium, koenzim Q10, dan Butterbur Petadolek ini. Cutrer telah memberitahu orang tentang antisipasi terhadap Butterbur Petadolek karena dapat menyebabkan masalah hati. 

Namun, orang-orang yang belum menemukan bantuan dalam pengobatan lain mungkin ingin mencoba suplemen. Mereka harus memilih dengan hati-hati. "Aku hanya memberitahu untuk menggunakannya dengan hati-hati dan sangat jelas dalam penilaian mereka apakah itu membantu mereka atau tidak," kata Cutrer.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement