Ahad 24 May 2015 16:31 WIB

Konsumsi Parasetamol Selama Kehamilan Berbahaya Bagi Janin

Rep: MGROL 41/ Red: Indira Rezkisari
Parasetamol
Foto: wikipedia
Parasetamol

REPUBLIKA.CO.ID, Menurut penelitian ilmiah, Memilih parasetamol sebagai obat penghilang rasa sakit selama kehamilan untuk jangka waktu yang lama dapat berdampak buruk untuk gangguan reproduksi. Dampak ini terutama pada bayi laki-laki.

Selama ini parasetamol merupakan obat penghilang rasa sakit yang dianggap paling aman untuk ibu hamil. Namun sebuah studi oleh para ilmuwan di University of Edinburgh menambahkan bukti bahwa terlalu banyak parasetamol selama kehamilan dapat menurunkan kadar testosteron.

Paparan mengenai kurangnya kadar testosteron dalam kandungan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko infertilitas hingga kanker testis. Dr Martin Ward-Platt dari Royal College of Pediatric and Child Health, mengatakan temuan studi ini mengirim pesan yang jelas pada ibu hamil agar seharusnya tidak memperpanjang penggunaan parasetamol selama kehamilan. "Hanya mengkonsumsi bila diperlukan dan sesuai anjuran yang tepat," katanya, seperti dikutip Independent, Ahad (24/5).

University of Edinburgh dalam penelitiannya menggunakan tikus sebagai bahan penelitian untuk membawa cangkok jaringan testis manusia. Tikus-tikus diberi tiga dosis parasetamol sehari selama periode 24 jam atau tujuh hari. Hasil Studi ini menemukan tidak ada efek pada produksi testosteron sampai 24 jam, tapi setelah itu seminggu kemudian paparan jumlah testosteron yang dihasilkan berkurang 45 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement