Kamis 12 Mar 2015 18:50 WIB

Delapan Cara Cegah Ginjal Kronik

Rep: C22/ Red: Indira Rezkisari
Obat pereda nyeri bersifat nefrotoksik atau mengganggu fungsi ginjal.
Foto: pixabay
Obat pereda nyeri bersifat nefrotoksik atau mengganggu fungsi ginjal.

REPUBLIKA.CO.ID, Di Indonesia penderita penyakit ginjal kronik terus mengalami peningkatan. Sekitar 100 ribu orang Indonesia menderita penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Data tersebut berasal dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), yang diambil pada tahun 2012.

Ginjal kronik sebenarnya dapat dicegah sejak dini dengan delapan langkah jaga kesehatan ginjal.

Guru Besar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. DR. dr. Parlindungan Siregar, Sp. PD-KGH mengatakan penyakit ginjal kronik disebabkan penurunan fungsi ginjal lebih dari tiga bulan. Penurunan ini dikarenakan laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 mililiter per menit.

Menurut dokter Parlin di acara bincang 'Kesehatan Ginjal untuk Semua', penyakit ini dapat dicegah dengan delapan langkah menjaga kesehatan ginjal. Delapan langkah itu mudah untuk dilakukan, yakni menjaga badan tetap bugar dan hidup sehat, memonitor kadar gula darah, memonitor tekanan darah, mencegah kegemukan, asupan air yang cukup, tidak merokok, berhati-hati mengkonsumsi obat penghilang nyeri golongan NSAID, dan memonitor fungsi ginjal secara teratur bila ada faktor risiko terkena penyakit ginjal.

"Hanya golongan NSAID, obat yang lain tidak merusak ginjal," jelas dr. Parlin di JW Marriot Hotel, Jakarta, Kamis (12/3). Dia juga menambahkan air memiliki peranan penting dalam mencegah ginjal rusak. Karena air bermanfaat untuk pengobatan infeksi saluran kemih (ISK) dan meluruhkan zat-zat pembentuk batu melalui urin yang dikeluarkan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement