Selasa 16 Sep 2014 10:30 WIB

Bahaya! Jangan Pernah Konsumsi Suplemen Ini Bersamaan (2-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Aneka vitamin dan suplemen
Foto: global.fncstatic.com
Aneka vitamin dan suplemen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ROLers, Anda mungkin sudah rutin mengonsumsi suplemen tertentu untuk meningkatkan daya tahan tubuh Anda. Namun, tahukah Anda, bahkan suplemen yang paling umum sekalipun bisa menimbulkan reaksi negatif dalam tubuh jika dicampur dengan obat atau suplemen lainnya.

Sembarangan mencampur suplemen yang satu dengan lainnya karena itu tidak direkomendasikan. Termasuk, tidak mengkonsumsi sejumlah suplemen secara bersama.

Sebelum menenggak suplemen, perhatikan dulu suplemen tersebut. Berikut yang perlu diperhatikan seperti dilansir dari laman Health, Selasa (16/9).

4. Melatonin

Melatonin dapat menyebabkan kantuk. Namun, jika setelah minum ini Anda juga minum obat penenang, maka Anda akan terkantuk terlalu lama. Melatonin dapat memperlambat pembekuan darah, sehingga jika mencampurnya dengan obat antikoagulan seperti heparin atau warfarin (Coumadin) justru dapat meningkatkan pendarahan.

Hindari menggunakan melatonin jika Anda minum obat pengontrol tekanan darah, karena justru ini akan meningkatkan tekanan darah. Jika melatonin dicampur dengan suplemen lain yang memiliki sifat sedatif, seperti St John Wort dan valerian akan meningkatkan efek samping dari melatonin itu sendiri.

5. St John Wort

Mencampur St John Wort dengan antidepresan dapat menyebabkan meningkatnya serotonin dalam tubuh Anda. Efeknya sangat serius untuk jantung.

St John Wort dapat membuat pil KB tidak bekerja efektif. Suplemen ini juga tidak bagus jika bereaksi dengan obat migrain umum seperti sumatriptan dan zolmitriptan.

6. Vitamin D

Vitamin D dapat menurunkan efektivitas dari obat penurun kolesterol atau lipitor, seperti atorvastatin. Dosis vitamin D yang terlalu tinggi - jika tercampur dengan obat diuretik - bisa menyebabkan tubuh kelebihan kalsium yang terlampau banyak dan akhirnya menyebabkan masalah ginjal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement