Ahad 13 Oct 2013 17:57 WIB

Sering Jongkok, Masyarakat Asia Tenggara Rentan Nyeri Sendi

Kiper Wigan Athletic, Joel Robles, berjongkok lesu setelah timnya dibantai 1-4 oleh Arsenal di Emirates Stadium, Rabu (15/5) dini hari WIB. Kekalahan itu membuat Wigan terdegradasi dari Liga Primer musim ini.
Foto: REUTERS/Andrew Winning
Kiper Wigan Athletic, Joel Robles, berjongkok lesu setelah timnya dibantai 1-4 oleh Arsenal di Emirates Stadium, Rabu (15/5) dini hari WIB. Kekalahan itu membuat Wigan terdegradasi dari Liga Primer musim ini.

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR-- Dokter spesialis bedah ortopedi Rumah Sakit Mahkota Medical Centre Kuta, Bali, dr Sivanesan Thirumurthi, mengatakan masyarakat Asia Tenggara lebih berisiko terkena penyakit persendian tulang dibanding warga Eropa.

"Berdasarkan penelitian kesehatan hal itu karena aktivitas masyarakat Asia Tenggara bekerja lebih keras dan aktivitas jongkok lebih sering," katanya pada acara diskusi kesehatan di Kuta, Kabupaten Badung, Ahad (13/10).

Menurut dia, penyakit persendian, terutama pada tulang sendi lutut adalah penyakit alami yang akan dihadapi setiap manusia. Selain faktor aktivitas pekerjaan semakin tinggi, juga faktor umur yang semakin menua.

"Penyakit persendian ini akan dialami setiap orang yang sudah berumur di atas 56 tahun. Semakin sering beraktivitas, maka gesekan tulang dengan tulang pada cangkok lutut serta berkurangnya pelumasnya akan menyebabkan penipisan pada tulang tersebut," kata dokter asal negeri Jiran itu.

Sivanesan lebih lanjut mengatakan faktor lain yang bisa mempercepat penyakit persendian pada lutut saat ini, karena pola hidup makan menyebabkan berat badan meningkat (kegemukan), sehingga tekanan beban pada tulang juga semakin meningkat."Berat badan tak seimbang bisa juga mempercepat penyakit persendian tersebut. Karena beban yang ditahan oleh tulang itu semakin berat juga," ujarnya.

Selain itu, kata dia, pola makanan masyarakat yang serba instan, dan banyak mengandung zat kimia juga bisa menjadi salah satu penyebab penyakit semakin cepat dialami oleh warga itu."Solusinya bagaimana menjaga kesehatan agar tetap bugar, rajin berolahraga secara teratur sehingga penyakit persendiaan itu bisa diperlambat atau dikurangi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement