Sabtu 06 Apr 2013 19:38 WIB

Hipertensi Intai Usia Produktif

Rep: Agung Sasongko/ Red: Mansyur Faqih
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi
Foto: Blogspot
Penderita Hipertensi (darah tinggi) sedang diperiksa tekanan darahnya, Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko hipertensi kini mengintai usia muda. Faktor gaya hidup menjadi pemicu risiko tersebut. Dokter Jeffri Aloys Gunawan CH, CHt, dari Indonesian Society of Gastrology mengungkap satu dari 10 orang berusia produktif, yakni 20-30 tahun, terkena hipertensi. Ketika hal ini tidak diwaspadai maka risikonya meningkat menjadi lima dari 10 orang ketika mereka memasuki usia paruh baya.

"Penyebab utama gaya hidup, seperti jarang berolah raga, stres, merokok, dan pola makan yang tidak sehat," kata dia saat ditemui dalam acara Aksi Peduli Hipertensi di Jakarta, Sabtu (6/4).

Persoalannya, lanjutnya, sekitar 90 kasus hipertensi tidak terdeteksi. Ini karena masyarakat masih menyepelekan masalah hipertensi. Padahal ketika tekanan darah mencapai lebih dari 115 mmhg menyebabkan 62 persen orang menderita serangan pembuluh darah otak dan 49 persennya terkena serangan jantung. "Mengapa bisa demikian, karena tekanan darah menyerang pembuluh darah. Ini yang perlu diwaspadai," kata dia.

Ia menyebut, saat ini masih menjadi kontroversi, apakah hipertensi bisa disembuhkan. Yang pasti, dalam beberapa kasus penderita hipertensi bisa disembuhkan. Misalnya, dengan menjaga berat badan ideal, berolahraga secara teratur dan konsumsi natrium yang diatur. 

"Ini yang dikenal dengan prilaku cerdik. Yakni cek kesehatan secara teratur, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet sehat dan kalori seimbang, istirahat cukup dan kendalikan stres," ucapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement