Rabu 08 Feb 2012 16:29 WIB

Tato dan Tindik Dapat Tularkan Hepatitis C

Tato (ilustrasi)
Foto: Antara/R. Rekotomo
Tato (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menemukan fakta bahwa tato yang dibuat oleh kelompok non-profesional dapat meningkatkan risiko penularan infeksi hati melalui darah. Laporan penelitian itu menyebut tinta yang digunakan oleh seorang pembuat tato amatir itu berpeluang memiliki risiko Hepatitis C.

Hepatitis C masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di Amerika Serikat.  Sekitar 75 sampai 85 persen orang yang terinfeksi Hepatitis C itu terjangkit penyakit kronis yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti sirosis dan kanker hati. Penyakit ini ditularkan antar manusia melalui kontak dengan darah yang terinfeksi.

Di Amerika Serikat, ada sekitar 18 ribu kasus infeksi baru Hepatitis C setiap tahun. Penularan terutama terjadi ketika orang yang menggunakan narkotika suntik itu berbagi jarum atau alat suntik tercemar.

Namun, ternyata ada cara lain untuk penularan penyakit itu. "Tato dan tindik dapat menularkan Hepatitis C dan infeksi lainnya jika dilakukan di bawah kondisi yang tidak steril," kata Rania Tohme, seorang ahli epidemiologi dari CDC yang memimpin penelitian, kepada Reuters Health melalui email.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Penyakit Infeksi Klinikal itu berdasarkan koleksi penelitian yang telah dipublikasikan sejak 1994. Orang yang membuat tato oleh kelompok non-profesional memiliki risiko terinfeksi Hepatitis C sebanyak dua sampai empat kali lebih tinggi dari rata-rata.

Tohme mencatat 'tato penjara' adalah masalah khusus. Karena, tato sangat umum di kalangan napi penghuni penjara. Narapidana mungkin memiliki faktor risiko lain untuk Hepatitis C.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement