Rabu 11 Oct 2017 21:45 WIB

Jumlah Anak dan Remaja Kegemukan Melonjak Sepuluh Kali Lipat

Warga Cina yang banyak mengalami obesitas atau kegemukan
Foto: Yibada
Warga Cina yang banyak mengalami obesitas atau kegemukan

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Jumlah anak-anak dan remaja kegemukan di seluruh dunia melonjak sepuluh kali lipat dalam 40 tahun belakangan. Peningkatan terutama terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah, sebagian besar di Asia.

Peneliti di Imperial College London dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tingkat kegemukan anak-anak dan remaja merata di Amerika Serikat, Eropa barat laut dan negara kaya lain. Peningkatan tersebut tetap terbilang tinggi di sana.

"Lebih dari 40 tahun, kita mengalami peningkatan dari sekitar 11 juta menjadi lebih dari sepuluh kali lipat hingga lebih dari 120 juta anak-anak dan remaja mengalami kegemukan di seluruh dunia," kata penulis utama, Majid Ezzati, dari Imperial's School of Public Health, dalam jumpa pers, Rabu (11/10).

Hal tersebut mengindikasikan bahwa 8 persen anak-anak laki-laki dan hampir 6 persen anak-anak perempuan di seluruh dunia mengalami kegemukan pada 2016. Selain itu, 213 juta anak berusia 5-19 tahun kelebihan berat badan pada tahun lalu, namun turun di bawah ambang batas obesitas. Penelitian terbesar yang pernah dilakukan itu mendasarkan pada pengukuran tinggi dan berat pada 129 juta orang.

Peneliti menyerukan kecukupan gizi lebih baik di rumah dan di sekolah, dan lebih banyak latihan fisik untuk mencegah sebuah generasi menjadi orang dewasa dengan risiko diabetes, penyakit jantung dan kanker yang lebih tinggi akibat kelebihan berat badan. Studi itu juga menekankan label makanan yang jelas tentang kandungan garam, gula dan lemak dibutuhkan untuk membantu konsumen membuat "pilihan sehat".

Perpajakan dan pelarangan keras dalam pemasaran makanan rendah-gizi harus dipertimbangkan, menurut studi tersebut. WHO telah menyarankan 20 persen pajak untuk minuman bergula untuk mengurangi konsumsi.

Di sisi lain, Afrika Selatan, Mesir dan Meksiko yang memiliki "tingkat obesitas yang sangat rendah empat dekade yang lalu," sekarang memiliki tingkat obesitas yang tinggi pada anak perempuan, antara 20-25 persen, ujar Ezzati.

"Yang dialami oleh negara Asia Timur dan Amerika Latin serta Karibia menunjukkan bahwa transisi dari kurus ke kelebihan berat badan dan obesitas bisa terjadi secara cepat," kata kajian tersebut.

Jika kecenderungan saat ini berlanjut, pada 2022, lebih banyak anak-anak dan remaja kegemukan di seluruh dunia daripada yang kurus, yang sekarang berjumlah 192 juta, setengahnya berada di India.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement