REPUBLIKA.CO.ID, Dr Siska Suridanda Danny SpJP, FIHA, dari Yayasan Jantung Indonesia mengatakan hipertensi memicu stroke dan serangan jantung karena terjadi kerusakan pada pembuluh darah di otak dan jantung.
Mengacu pada laporan Harvard T.H. Chan School of Public Health dan World Economic Forum 2015 berjudul Economics of Non-Communicable Disease in Indonesia, penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung adalah penyakit yang paling sering terjadi diantara penyakit tidak menular lainnya dan menyumbang 37 persen angka kematian.
Laporan tersebut juga memperkirakan dari tahun 2012 sampai 2030, Indonesia akan menderita kerugian ekonomi sebesar 1,77 triliun dolar Amerika yang disebabkan oleh penyakit jantung.
"Hipertensi berbahaya karena bisa menyebabkan kematian. Kerusakan pada berbagai organ vital," jelasnya dalam konferensi pers peringatan hari hipertensi sedunia 2017 di Sekretariat Yayasan Jantung Indonesia, Rabu (3/5).
Hipertensi dapat pula berdampak pada organ penting lainnya seperti ginjal dan mata. Hipertensi juga mengancam ibu hamil dan bayi dalam kandungan.
Dokter Siska mengatakan kerusakan organ yang disebabkan oleh hipertensi tergantung tingginya peningkatan tekanan darah, serta lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.