Rabu 26 Apr 2017 18:32 WIB

Pemberian Vaksin HPV Jadi Investasi Masa Depan Anak

Rep: Rr Laeny Sulistywati/ Red: Indira Rezkisari
Deteksi Dini Kanker Serviks
Foto: Antara
Deteksi Dini Kanker Serviks

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia Propinsi DKI Jakarta dr Venita mengatakan, vaksin Human Papilloma Virus (HPV) berguna untuk mengurangi risiko penularan virus yang menyebabkan kanker serviks. Untuk itu, ia mengimbau anak-anak dan perempuan mendapat vaksin untuk mencegah penyakit kanker serviks.

"Anggap saja vaksin itu investasi karena kita tidak bisa terus mengawasi terus menerus anak di masa depan," katanya saat mengisi acara peluncuran Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS), di Jakarta, Rabu (26/4).

Harga vaksin diakuinya lebih murah jika dibandingkan pengobatan saat sudah positif kanker dan pengobatan yang memakan biaya. Ia menyontohkan unuk operasi pengangkatan serviks bisa dibutuhkan Rp 40 jutaan, belum yang lain-lain. Namun ia meminta yang terpenting bisa sehat.

Kanker ini diakuinya kerapkali menyerang usia produktif saat dia sudah memiliki anak dan akhirnya mengganggu aktivitas sehari-hari, aktivitas anaknya yang sekolah karena tidak ada yang mendampingi karena sang ibunda sakit. Sang suami atau pasangannya juga mungkin mengorbankan pekerjaannya karena harus bolak balik mengantar sang istri berobat.

"Artinya semua perempuan berisiko (terkena kanker serviks)," ujarnya. Apalagi data menyebutkan kanker serviks menjadi salah satu kanker penyebab kematian paling banyak ketiga di Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Working Group on HPV Prof Dr dr Andrijono, SpOG (K) menambahkan, kanker ini disebabkan oleh inveksi virus yang menular. Untuk itu ia mengimbau pencegahan dan deteksi dini melalui vaksinasi lebih baik dilakukan sejak dini dibandingkan pengobatan.

Dia menyebut untuk anak perempuan saat berusia 9-14 tahun cukup mendapat vaksin sebanyak dua kali karena daya tahannya masih bagus. Efektivitas vaksin ini disebutnya bisa terjadi hingga usia 16-17 tahun. Vaksin disebutnya bisa dilakukan ke dokter spesialis anak, dokter kebidanan. 

"Saya tidak tahu harga persisnya (vaksin) mungkin tergantung rumah sakit antara Rp 750 ribu sampai Rp 1.200.000," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement