Ahad 19 Mar 2017 20:21 WIB

Bahaya Rokok pada Janin

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Winda Destiana Putri
Ibu hamil
Foto: corbis.com
Ibu hamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Kandungan Siloam Hospitals Asri, Achmad Mediana mengatakan, pasangan suami istri yang mau mempersiapkan kehamilan harus bebas rokok dan alkohol selama tiga bulan.

"Pasangan suami istri harus berhenti merokok. Dua-duanya bukan hanya si calon ibu saja tapi juga calon ayahnya," katanya, Ahad, (19/3). Mempersiapkan kehamilan itu harus ada perencanaan yang matang.

Di Jakarta saja polusi udara sudah luar biasa, apalagi ditambah merokok maka polusi makin tinggi. "Merokok itu mengandung nikotin. Padahal nikotin, alkohol, kopi semua membuat pembuluh darah tak elastis. Bayangkan dampaknya apa pada janin jika oksigen dan zat gizi tak mengalir lancar akibat pembuluh darah tak elastis," ujar Achmad.

Merokok membuat janin kekurangan oksigen bahkan sesak nafas. Apalagi pertumbuhan sel janin itu membutuhkan oksigen.

"Janin memang tak akan mati tapi nanti perkembangan otaknya kurang akibat kekurangan oksigen. Kalau anaknya kurang pinter dan hanya lulus oksigen pasti orangtua ngomel padahal pertumbuhan sel otak membutuhkan oksigen, makanya orangtua suami istri wajib berhenti merokok saat merencanalan kehamilan," kata Achmad.

Pertumbuhan sel otak yang kekurangan oksigen pada janin akibat orangtuanya merokok juga menimbulkan daya pikir kreativitas kurang dibandingkan anak lain yang orangtuanya hidup sehat.

"Pengaruh nikotin terhadap ibu hamil tak ada yang bagus. Saya praktek kedokteran ada kehamilan yang tak berkrmbang, ini semua terkait bahan bakunya seperti apa," ujar Achmad.

Selain mempersiapkan kehamilan dengan baik calon ibu dan keluarga juga harus mempersiapkan persalinan dengan baik. Persalinan tidak boleh dilakukan terburu-buru, tak boleh ada infeksi, dan jangan panik.

Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Asri Alinda Rubiati Wibowo menambahkan, seorang anak harus dipantau tumbuh kembangnya sebab sangat penting untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

"Tumbuh kembang anak pada usia emas itu antara nol sampai tiga tahun. Anak bisa dioptimalkan tumbuh kembangnya hingga usia 18 tahun."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement