Rabu 28 Dec 2016 10:29 WIB

Ini Sebab Sel Kanker Sulit Dideteksi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sel kanker
Foto: pixabay
Sel kanker

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari University of British Columbia menemukan bagaimana sel-sel kanker tidak bisa terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh. Ini membuat sel kanker seolah menjadi invisible alias tak terlihat, sehingga tanpa disadari tumor dan kanker berkembang di kemudian hari.

"Sistem kekebalan tubuh harusnya efisien mengidentifikasi dan menghentikan munculnya pemicu tumor primer. Tapi, ketika tumor metastatik muncul, sistem kekebalan tubuh tidak mampu lagi mengenali sel-sel kanker dan tak mampu menghentikannya," kata profesor genetika kedokteran dan mikrobiologi di UBC, Wilfred Jefferies, dilansir dari Science Daily, Rabu (28/12).

Tumor metastatik bisa mengakali sistem kekebalan tubuh. Sel-sel kanker, kata Jefferies, secara genetik berubah dan berkembang dari waktu ke waktu. Peneliti menemukan tumor ini berevolusi dan menghilangkan kemampuan dirinya memproduksi protein yang dikenal dengan nama interleukein-33, atau IL-33.

Ketika protein jenis ini menghilang dari tumor tersebut, sistem kekebalan tubuh tidak bisa mengenali keberadaan sel kanker, sehingga kanker mulai menyebar atau bermetastatik. Peneliti menemukan hilangnya IL-33 ini terjadi pada karsinoma epitel, yang berarti kanker dimulai dari jaringan yang melapisi permukaan organ tubuh tertentu.

Kanker ini termasuk kanker prostat, payudara, ginjal, paru-paru, rahim, leher rahim, pankreas, hingga kanker kulit. Peneliti UBC bekerja sama dengan peneliti di Vancouver Prostat Centre mendata ratusan pasien. Mereka menemukan pasien yang menderita tumor yang telah kehilangan IL-33 kembali terkena kanker setelah lima tahun dinyatakan sembuh dari pengobatan.

Peneliti ini sedang memelajari apakah memasukkan kembali unsur IL-33 ke tubuh bisa menjadi cara efektif untuk memantau perkembangan kanker jenis tertentu. Mahasiswa PhD di Departemen Mikrobiologi dan Imunologi UBC, Iryna Saranchova mengatakan IL-33 bisa menjadi salah satu biomarker kekebalan pertama untuk kanker prostat.

"Dalam waktu dekat kami berencana memeriksa sampel ini dengan jumlah pasien lebih banyak," katanya.

Saranchova, Jefferies dan rekan-rekan mereka di Michael Smith Laboratories menemukan bahwa menempatkan kembali unsur IL-33 ke dalam tumor atau kanker metastatik membantu menghidupkan kembali kemampuan sistem kekebalan tubuh mengenali tumor dan kanker. Penelitian lebih lanjut akan memeriksa apakah ini bisa menjadi pengobatan kanker paling efektif pada manusia. Penelitian ini sudah diterbitkan di Jurnal Scientific Reports.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement