Rabu 14 Sep 2016 09:20 WIB

Cukup Tidur Tingkatkan Kesehatan Seksual

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Pria sedang tidur
Foto: Independent
Pria sedang tidur

REPUBLIKA.CO.ID, Kebutuhan tidur masing-masing orang kerap berbeda. Direktur Medis di Sleep Management Institute d Cincinnati, Ohio merekomendasikan tidur ideal untuk  bayi delapan jam per malam. "Rata-rata mereka melaporkan lamanya tidur 6,8 jam setiap malam," kata Tommy, dilansir dari Mens Fitness, Rabu (14/9).

Masalah tidur yang sering dihadapi pria dan wanita kadang berbeda. Pria membutuhkan waktu tidur lama dari wanita. Pria juga rentan terkena insomnia. Berikut ini alasan perlunya tidur cukup di malam hari untuk meningkatkan kesehatan seksual Anda.

Menjaga kadar testosteron

Studi dari University of Chicago menemukan pria yang tidur kurang dari lima jam per malam dalam sepekan memiliki tingkat testosteron lebih rendah dibandingkan pria yang tidurnya tujuh sampai sembilan jam per malam. Satu pekan Anda kurang tidur, maka tingkat testosteron menurun 10 hinga 15 persen.

Mengapa testosteron itu penting? Ini adalah hormon yang membangun kekuatan, massa otot, kepadatan tulang, suasana hati, dan semangat dalam berhubungan seksual. Testosteron adalah hormon yang erat kaitannya dengan libido.

Memelihara suasana hati

Penelitian menunjukkan orang yang suka begadang hingga 24 jam terus menerus memiliki fungsi kognitif serupa dengan orang yang kecanduan alkohol dengan kadar 0,1 persen dalam darah mereka. Memori dan fokus mereka sering kabur, demikian juga suasana hati yang suka memanas. Hal tersebut tentu tidak bagus untuk kehidupan seksual mereka.

Memesrakan hubungan

Sekitar 40 persen pria dewasa dan 24 persen wanita dewasa tidur sembari mendengkur. Kurang tidur berpotensi membuat seseorang sering mendengkur alias ngorok. Tak heran jika 23 persen pasangan tidur terpisah karena terganggu oleh bunyi dengkuran pasangannya. Hal ini tentu saja memengaruhi kemesraan suatu hubungan.

Studi Mayo Clinic di Rochester, Minnesota menemukan orang pendengkur bisa membangunkan pasangannya rata-rata 21 kali dan membuat pasangannya kehilangan satu jam untuk tidur efektif setiap malamnya.

Mengurangi disfungsi ereksi

Satu dari tiga laki-laki dan satu dari lima perempuan pendengkur biasanya menderita sleep apnea. Ini berisiko meningkatkan disfungsi ereksi 45 hingga 65 persen.

Sleep apnea bisa membuat seseorang berhenti bernapas untuk beberapa saat dan membuat semburan adrenalin karena kekurangan asupan oksigen. Pada akhirnya lapisan pembuluh darah mereka rusak dan akhirnya terjadi disfungsi ereksi. Ini juga meningkatan kadar atrial natriuretik peptida, hormon yang merangsang produksi urin. Akibatnya, pria atau wanita akan bangun untuk buang air kecil lima kali setiap malamnya.

Memicu hormon cinta

Tidur dalam waktu cukup bersama pasangan di tempat tidur sama bisa meningkatkan kadar hormon cinta atau oksitoksin dan menurunkan kadar hormon stres atau kortisol.Wanita merasa lebih aman tidur di samping pria yang dia cintai karena memberi rasa aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement