Jumat 15 Jul 2016 04:56 WIB

Kebiasaan Menghisap Jempol dan Menggigit Kuku pada Anak Kurangi Risiko Alergi

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Anak hisap jempol. Ilustrasi
Foto: Dailymail
Anak hisap jempol. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan menghisap jempol dan menggigit kuku yang dilakukan anak-anak, menurut studi, dapat mengurangi risiko terkena alergi.

Dilansir laman Dailymail Kamis (14/7) kebiasaan yang sudah dilakukan saat di kandungan itu, dapat melindungi mereka dari alergi debu rumah, rumput, jamur, dan bulu binatang. Hal itu melindungi mereka dari kuman penyakit sejak dini dan mengubah fungsi sistem kekebalan tubuh mereka.

Mereka akan terlindung dari alergi hingga dewasa, meskipun orang tua mereka memiliki alergi, merokok, atau memiliki hewan peliharaan dirumahnya.

Prof Malcomm Sears dari Universitas McMaster di Kanada mengatakan, meski kita tidak merekomendasikan kebiasaan, namun kebiasaan itu memiliki sisi positif.

Setelah melalui tes yang dilakukan para peniliti untuk mengetahui tingkat uji alergi, dengan menggunakan alat tes suntik kulit positif, ditemukan sebesar 38 persen anak-anak yang menghisap jempol atau menggigit kuku terkena alergi, 49 persen yang tidak melakukan keduanya berisiko terkena alergi, dan yang melakukan keduanya (menghisap jempol dan menggigit kuku) memiliki risiko yang paling rendah, yaitu 31 persen beresiko.

Meskipun dalam uji tes tersebut, anak-anak yang memiliki kebiasaan menghisap jempol dan menggigit kuku memiliki risiko rendah terkena alergi melalui uji sensifitas kulit, namun tidak ada bedanya untuk mereka yang terkena alergi seperti asma.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement