Kamis 23 Jun 2016 10:18 WIB

Studi: Kebiasaan Makan Lebih Penting dari Apa yang Dimakan

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang makan
Foto: pexels
Wanita sedang makan

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah studi menunjukkan, makan sambil berdiri ternyata merupakan kebiasaan tidak sehat dibandingkan dengan aktivitas makan yang dilakukan sambil duduk.

Para ilmuwan dari Kings College London dan University of São Paulo, mengatakan, dalam sebuah jurnal yang diterbitkan British Journal of Nutrition, diketahui kebiasaan makan yang buruk dapat menyebabkan diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan obesitas. Namun, menurutnya penelitian lebih lanjut dalam hal ini sangat diperlukan.

"Sarapanlah seperti seorang raja, makan siang seperti seorang pangeran, dan makan malam seperti orang miskin," ujar Dr Gerda Pot, dosen ilmu gizi di King College London, dilansir dari The Independent.

Kebiasaan buruk lainnya adalah sering kali kita hanya memakan makanan yang kita pikir paling banyak memberikan energi bagi tubuh di pagi hari. Kita, kata Dr Pot, masih memiliki pemahaman yang kurang mengenai asupan energi.

"Apakah asupan energi terbesar harus hanya saat sarapan, atau merata di semua waktu makan?" tutur dia.

Pemahaman tersebut membuat sebagian besar orang tidak memakan cukup makanan bergizi saat makan malam. Padahal timnya pada Mei lalu tidak menemukan kaitan antara obesitas dan makan makanan berat di atas pukul 8 malam.

Meski demikian, penelitian skala besar sedang dilakukan untuk lebih mengetahui dampak makan malam dengan kelebihan berat badan.

(baca: 7 Makanan Berjulung 'Paling tidak Sehat di Dunia'))

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement