Selasa 24 May 2016 08:34 WIB

'Mengonsumsi Lemak tak Membuat Anda Gemuk'

Obesitas (Ilustrasi)
Foto: Health
Obesitas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mendorong orang untuk mengonsumsi makanan rendah lemak membuat persoalan mengenai bobot tubuh di Inggris semakin buruk dan mendatangkan pengaruh jelek pada kesehatan, kata dua kelompok anti-kegemukan.

Dalam laporan atas permintaan dari pakar kesehatan lain, Forum Obesitas Nasional (NOF) dan Kerja Sama Kesehatan Masyarakat (PHC) mengatakan bahwa "mengonsumsi lemak tidak akan membuat Anda gemuk".

Panduan pola makan di Inggris menyarankan orang untuk makan banyak buah-buahan dan sayur, karbohidrat secukupnya dari kentang, roti, nasi, pasta dan pati-patian yang lain, dengan sejumlah daging, ikan, telur, kacang-kacangan dan protein non-susu.

Pemerintah juga mendorong pemakaian susu dan produk susu rendah lemak serta memperingatkan bahwa makanan dan minuman yang mengandung kadar garam tinggi, lemak serta gula sebaiknya diasup dalam jumlah kecil.

NOF dan PHC dalam laporan bertajuk "Makan Lemak, Kurangi Karbo, Hindari Cemilan Yang Menangkal Kegemukan Dan Diabetes Tipe 2" menyerukan "pemeriksaan seksama" mengenai panduan makan.

Kedua kelompok itu mengatakan bahwa memakan camilan di antara waktu makan itulah yang membuat kelebihan berat tubuh. "Saran pola makan yang keliru telah lama dilakukan, khususnya mengenai rendah lemak dan rendah kolesterol. Pesannya telah tanpa sengaja memberi konsekuensi buruk pada kesehatan."

Namun para pakar kesehatan dan nutrisi yang lain mempertanyakan kesimpulan laporan tersebut dan menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa bukti-bukti tersebut dikumpulkan secara pilihan.

"Laporan ini sarat gagasan dan pendapat namun tidak menawarkan ulasan bukti-bukti yang luas dan tegas," kata Mike Knapton, Direktur Kepala Medis di Yayasan Jantung Inggris.

"Wabah obesitas di negeri ini bukan disebabkan oleh panduan makan yang buruk. Di sini kami tidak bersepakat dengan mereka."

Ia memperingatkan bahwa "memusatkan pada satu jenis makanan, bahan gizi atau faktor-faktor risiko yang lain adalah pandangan yang dangkal dan dapat membingungkan masyarakat, juga menimbulkan kecemasan di antara masyarakat mengenai apa yang harus atau tidak boleh mereka makan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement