Senin 06 Jul 2015 13:53 WIB

Ingin Kerokan? Gunakan Logam Steril

Rep: c33/ Red: Damanhuri Zuhri
Kerokan
Foto: wordpress
Kerokan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Masuk angin kerap melanda di hari normal atau bahkan saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Masyarakat Indonesia sering kali mengatasi masuk angin dengan pengobatan tradisional yaitu kerokan.

Tapi ada hal yang harus diperhatikan agar kerokan tidak malahan menimbulkan penyakit lain. Dokter ahli penyakit dalam Ari Fahrial Syam, MD.PHD,FACP mengingatkan jika ingin melakukan metode kerokan guna mengusir lelah atau masuk angin, maka harus memperhatikan kebersihan uang logam yang dipakai.

”Jangan pernah menggunakan logam kotor atau tidak steril karena bisa saja malah menimbulkan infeksi,” kata dokter penyakit dalam, Ari Fahrial Syam kepada Republika.

Alat yang digunakan biasa dilakukan untuk kerokan yaitu uang logam, tanduk, atau batu giok dan di beberapa tempat bahkan ada yang menggunakan botol. Turut pula menggunakan minyak kelapa, lotion, balsem, atau minyak urut sebelum di keroki.

Menurut Ari, sebaiknya kerokan dilakukan di punggung dengan arah perlakuan miring. Pasalnya di punggung terdapat banyak titik akupuntur, arah perlakuan miring ini sebernarnya mengikuti dermaton, yaitu arah syaraf yang menuju kulit.

''Tempatnya diantara kanan-kiri tulang punggung hingga tulang ekor. Barulah kerokan miring ke kanan dan ke kiri hingga tulang ekor,'' saran Ari.

Sedangkan untuk bagian leher, cukup hanya bagian belakang saja. Untuk bagian depan sangat bahaya, bisa berakibat fatal karena terdapat banyak nadi dan syaraf yang bisa menyumbat aliran darah ke atas yang bisa mematikan.

Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo itu pun tidak melarang kerokan. ”Kerokan itu bisa bikin rileks, secara medis juga tidak dilarang,” ujarnya.

Namun ia hanya mengimbau harus hati-hati bagi orang yang mengonsumsi obat pengencer darah. Pasalnya kerokan bisa memudahkan terjadinya pendarahan di bawah kulit.

Sebenarnya Istilah 'masuk angin' sendiri sampai saat ini memang tidak ada di dalam kamus kedokteran. Keluhan yang dikatakan sebagai 'masuk angin' tersebut dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti infeksi virus, kondisi tubuh yang overexercise, maupun dispepsia atau gangguan pencernaan.

Jika mengalami keluhan kembung, mual, bersendawa berlebih kemungkinan disebabkan karena dispepsia atau gangguan pencernaan yang dapat diatasi dengan membatasi makanan yang merangsang serta beberapa obat pencernaan.

Sedangkan keluhan pegal, rasa tidak enak di seluruh tubuh mungkin disebabkan karena infeksi virus yang dapat diatasi dengan istirahat dan makan yang cukup. Masuk angin terjadi jika kondisi tubuh kurang fit, istirahat kurang, makan tidak teratur, jarang berolahraga, dan stress.

Untuk meningkatkan kebugaran tubuh dan menjaga kesehatan disarankan untuk makan makanan bergizi secara teratur, istirahat cukup (6-8 jam/hari), olahraga rutin (3-5x/minggu), serta hindari stress.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement