Selasa 13 Jan 2015 16:19 WIB

Tidur Telentang Saat Hamil Tua Berisiko?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Wanita hamil (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi/cv
Wanita hamil (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, -- Direktur Pengobatan Ibu dan Janin di University of Texas Medical Branch, George Saade, menyebutkan ada kemungkinan jika tidur telentang membuat ibu yang sedang hamil tua berisiko kehilangan bayinya. 

Kendati demikian hal tersebut tidak mutlak terjadi dan sebaliknya, tidur menyamping tidak bisa disebut lebih minim risiko. 

"Berbaring telentang bisa memperburuk sleep apnea, dimana napas berulang kali berhenti dan itu terjadi sepanjang malam," kata Saade, dilansir dari Easy Good Health, Selasa (13/1).

Jika janin sudah rentang, maka ini akan mengurangi aliran oksigen. Ini meningkatkan kemungkinan bayi lahir dalam kondisi tak bernyawa.

Dr Adrienne Gordon yang meneliti studi kasus ini mengatakan bahwa posisi tidur berkontribusi pada kelahiran bayi. 

Menurut March of Dimes, sekitar satu dari 160 kehamilan berakhir dengan bayi lahir mati, atau cacat atau pertumbuhan janin yang buruk akibat plasenta. Studi ini memelajari 103 perempuan yang menderita bayi lahir meninggal setelah pekan ke-31 kehamilan dan 192 wanita hamil pada trimester ketiga.

Mereka menemukan bahwa hampir 10 persen dari wanita yang melahirkan dengan bayi yang meninggal tersebut karena mereka sering tidur telentang ketika usia kehamilannya meningkat. Hanya dua persen wanita dengan kebiasaan tersebut yang melahirkan bayi yang sehat.

Saade menambahkan, posisi tidur miring terlalu sering ketika hamil juga berisiko mendorong gumpalan darah di kaki. Menurutnya, ibu hamil bisa tidur sesuai posisi yang membuat mereka nyaman. 

Namun, jika wanita prihatin dengan apapun posisi tidurnya, maka ada baiknya mengonsultasikan hal tersebut dengan dokter. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement