Senin 03 Mar 2014 15:00 WIB

Amankah Melakukan MRI?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
MRI sangat aman, tak ubahnya menjalani USG.
Foto: cardiomyopathy.org
MRI sangat aman, tak ubahnya menjalani USG.

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak orang yang khawatir saat harus menjalani MRI alias Magnetic Resonance Imaging. Melakukan MRI dipandang tidak aman bagi kesehatan, terutama bagi perempuan yang hamil atau anak-anak.

Dokter Spesialis Radiologi Rumah Sakit Pon dok Indah (RSPI), Dr Med Luqman Adji Sapto gino Sp Rad (K) SpKN, mengatakan, pasien tidak perlu takut jika diminta untuk melakukan MRI. MRI adalah teknik diagnostik medis yang meng hasilkan gambaran untuk memeriksa dan mendeteksi kelainan di dalam tubuh dengan menggunakan medan magnet dan gelombang radio fre kuensi. MRI dapat menghasilkan gambaran-gambaran dengan potongan sangat tipis dari bagian tubuh manapun dalam waktu yang singkat.

“MRI tidak menggunakan sinar X sehingga tidak menyebabkan radiasi,” ujar Dr Lukman. Menurutnya, MRI bermanfaat untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang jaringan lunak dibandingkan dengan teknik diagnostik lainnya.

MRI juga mampu menilai fungsi organ tertentu secara dinamik (functional MRI), untuk menilai distribusi darah, baik di otak maupun jantung (perfusion imaging), serta melihat metabolisme yang ada dalam sebuah tumor (spectroscopy imaging).

Selain itu, MRI juga mampu menganalisis tumor jinak dan tumor ganas payudara dan prostat dengan metode Multiphase. MRI pun mampu mem berikan gambaran tentang pembuluh darah melalui pemeriksaan Magnetic Resonance Angiography (MRA), yang sangat informatif pada kasus stroke dan aneurisma serta membantu dokter untuk mengevaluasi fungsi dan struktur dari berbagai macam organ.

Teknologi MRI sudah banyak digunakan di Indonesia dengan versi MRI 1,5 Tesla. RSPI-Puri Indah kini telah memperbarui kemampuan diagnostiknya dengan menghadirkan MRI 3 Tesla Skyra. Dengan kekuatan medan magnet yang besar, dapat memberikan gambaran jelas bera gam kondisi patologis dalam tubuh sehingga mem permudah dokter dalam melakukan diagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat.

Kekuatan magnet ini menjadikan pemeriksaan lebih singkat karena hanya membutuhkan satu kali scan untuk dapat mendeteksi suatu penyakit secara akurat. Selain itu, dengan MRI 3 Tesla, waktu yang dibutuhkan untuk pencitraan lebih singkat, yaitu sekitar 20-30 menit. Bunyi yang ditimbulkan juga jauh lebih tenang.

Hasil MRI 3 Tesla Skyra memberikan resolusi ruang yang lebih baik dan sangat bermanfaat untuk menghasilkan pencitraan pembuluh darah, yang sebelumnya tidak terlihat oleh teknologi MRI yang ada. Ini membuat angka keberhasilannya lebih baik.

MRI tidak memiliki efek samping yang berarti. Yang menjadi masalah biasanya gelombang radio frekuensinya, yang digunakan untuk merangsang proton-proton di tubuh sehingga pasien akan merasa tidak nyaman, panas. Namun, dengan teknologi yang terus berkembang, MRI tidak lagi membuat pasien yang tengah diperiksa merasa kepanasan.

MRI sangat aman dengan keamanan bisa disamakan dengan USG (ultrasonography) yang biasa digunakan untuk ibu hamil. MRI pun dilakukan pada ibu hamil untuk mengetahui adanya kelainan pada janin, perdarahan akibat trauma atau kecelakaan, adanya kelainan pada pembuluh darah, seperti stroke, dan tekanan darah tinggi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement