Senin 13 Feb 2012 20:36 WIB

Tak Ingin Kena Hapatitis C, Jangan Tato Sembarangan

Tato (Ilustrasi)
Foto: newswire.co.nz
Tato (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, California - Jika Anda berencana untuk mentato tubuh, pastikan dilakukan seorang yang profesional, bukan pekerja amatiran. Laporan studi terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), puluhan kasus hepatitis C terbaru berasal dari jarum tak steril tukang tato tak profesional.

Hepatitis C masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Amerika Serikat. Antara 75 dan 85 persen orang yang terinfeksi penyakit ini berujung pada sirosis dan kanker hati.

Penyakit ini menular ke orang melalui kontak dengan darah yang terinfeksi. Di Amerika Serikat, sekitar 18 ribu pengidap  baru Hepatitis C setiap tahun, terutama di kalangan pengguna narkoba suntik, tato, dan tindik.

"Tato dan tindik dapat mengirimkan hepatitis C dan infeksi lain jika dilakukan di bawah kondisi yang tidak steril," kata Rania Tohme, seorang ahli epidemiologi dari CDC yang memimpin studi itu.

Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, didasarkan pada studi yang telah dipublikasikan sejak tahun 1994.

Secara umum, orang yang mentatokan kulit pada tenaga non-profesional menghadapi risiko hepatitis C dua sampai empat kali lebih tinggi dari rata-rata. Tato di penjara adalah masalah khusus, tim Tohme menulis, karena tato sangat umum dan narapidana mungkin memiliki faktor risiko lain terkena Hepatitis C.

Tohme menyarankan penggunaan jarum dan pisau cukur sekali pakai. "Menggunakan kembali jarum atau pisau cukur sungguh tidak aman," ujar Tohme.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement