Sabtu 06 Jan 2018 08:17 WIB

Ini Penyebab di Balik Tiga Gejala Diabetes

Periksa gula darah dengan berkala (Ilustrasi)
Periksa gula darah dengan berkala (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu gejala penyakit diabetes adalah sering buang air kecil. Tak jarang penderita diabetes terbangun di malam hari hanya untuk buang air kecil. Peningkatan frekuensi buang air kecil pada penderita diabetes ternyata dipengaruhi oleh kadar gula darah yang tinggi di dalam darah.

Ketika gula terlalu banyak bersirkulasi di dalam darah, tubuh akan berupaya untuk menyingkirkan gula tersebut. Kelebihan gula akan 'tumpah' ke dalam urin sehingga menarik cairan untuk keluar dari tubuh. Kondisi ini akan membuat penderita diabetes lebih sering buang air kecil dengan jumlah yang banyak.

Kondisi ini juga akan membuat penderita diabetes mudah merasa haus karena mengalami dehidrasi. Beberapa penderita diabetes bahkan akan merasa sangat lapar dan mengalami penurunan berat badan tiba-tiba karena sel-sel dalam tubuh tidak mendapatkan gula yang mereka butuhkan sebagai sumber energi.

"Mereka buang air kecil terlalu banyak, mereka merasa haus, mereka bangun di malam hari untuk buang air kecil, mereka lapar, mereka kehilangan berat badan," jelas ahli endrokrinologi sekaligus direktur dari Comprehensive Diabetes Clinic di University of Alabama, Fernando Ovalle MD, seperti dilansir Health.

Gejala lain yang mungkin timbul akibat diabetes adalah masalah pencernaan. Health mengungkapkan bahwa saraf-saraf yang mengontrol fungsi bagian dalam tubuh, seperti pencernaan, bersifat rentan terhadap kadar gula darah yang tinggi. Karena itu, kadar gula darah yang tinggi dapat membuat penderita diabetes mengalami konstipasi berat, diare berulang maupun keduanya.

Gula darah yang tak terkontrol dapat memicu terjadinya gastroparesis atau suatu kondisi di mana makanan dalam perut berjalan lambat saat menuju usus kecil, atau berhenti sama sekali. Kondisi ini dapat menyebabkan mual, muntah, kembung dan nyeri.

"Ketika usus tidak bergerak sebagai mana mestinya, penyerapan nutrisi dari usus menjadi sangat tidak teratur dan kemudian gula darah Anda menjadi sangat tidak menentu," terang Ovalle.

Kadar gula yang tinggi dalam darah juga bisa menyebabkan konsistensi gula menjadi lebih kental seperti sirup. Konsistensi yang kental ini tentu membuat darah sulit menjangkau pembuluh darah berukuran yang berukuran sangat kecil, seperti pembuluh darah pada telinga, saraf, mata, ginjal dan jantung.

"Karena itu kita mulai melihat komplikasi pada pembuluh darah-pembuluh darah yang sangat kecil ini," jelas edukator diabetes berlisensi Joanne Rinker.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement