Jumat 05 Jan 2018 21:34 WIB

Bahayakah Makan Saat Perut Benar-Benar Kosong?

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Wanita sedang makan
Foto: pexels
Wanita sedang makan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pada umumnya, seseorang akan makan setelah perutnya memberikan sinyal rasa lapar. Namun, sejumlah penelitian menyarankan agar tidak terlalu sering menunda lapar sampai perut benar-benar kosong.

Pasalnya, orang yang makan ketika sangat lapar lebih mungkin mengonsumsi makanan tidak sehat. Menurut Aner Tal dari Laboratorium Makanan dan Merek di Universitas Cornell, orang lapar cenderung memikirkan makanan berkalori tinggi.

"Hal itu akan memengaruhi pilihan makanan yang mereka beli, termasuk daging merah, permen, dan camilan asin, bertolak belakang dengan makanan sehat berkalori rendah seperti dada ayam, sayuran, dan buah-buahan," ungkapnya.

Laporan lain oleh Samantha Heller, ahli gizi klinis senior di Pusat Medis NYU Langone, menyimpulkan hal sama. Menurut Heller, tubuh akan beralih pada mode "bertahan hidup" saat benar-benar kekurangan energi.

Respons alaminya adalah mencari makanan berkalori tinggi untuk menggantikan kalori yang hilang dan menyimpannya dalam tubuh. Hal ini serupa dengan hibernasi, tapi dapat menyebabkan bertambahnya berat badan dan berdampak buruk bagi kesehatan.

Para pakar menganjurkan untuk mengubah kebiasaan menunda makan sampai menit terakhir tersebut. Jika Anda terlalu sibuk dan tak sempat makan, mulailah menyetok makanan ringan sehat seperti kacang almond atau camilan lain yang berprotein tinggi.

Perlu diingat bahwa snack tidak berfungsi sebagai pengganti makanan, tetapi hanya mengatasi rasa lapar sampai Anda bisa mengonsumsi menu makanan seimbang. Cara itu akan menyehatkan tubuh, meredakan stres, dan membuat Anda merasa lebih bahagia, dilansir dari laman Lifehack.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement