Senin 27 Nov 2017 15:17 WIB

Sudah Rutin Berlari tak Kunjung Langsing?

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Indira Rezkisari
Olahraga lari  (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Olahraga lari (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang meski sudah rutin berlari, namun berat badannya tak kunjung turun. Berikut lima kesalahan umum dalam berlari sehingga program diet menjadi terganggu, dikutip dari Shape, Senin (27/11).

Kesalahan pertama, olahraga selalu sama. Tubuh adalah mesin yang menakjubkan dan dirancang untuk efisiensi. Artinya, jika Anda melakukan hal yang sama berulang-ulang, prosesnya menjadi lebih mudah. Ini juga berlaku untuk latihan lari Anda.

Pelakunya tidak hanya akan merasa lebih mudah, namun metabolisme benar-benar belajar dan bereaksi sehingga lebih sedikit kalori yang dibakar dengan hasil latihan yang sama. Di sinilah 'keadaan mapan' tradisional berjalan tidak sesuai dengan rencana penurunan berat badan jangka panjang.

Kesalahan kedua, berolahraga lebih lama tapi tidak lebih cepat. Salah satu variabel terpenting dengan jenis latihan kardio atau intensitas lainnya. Jika melihat rata-rata orang yang berlari, mereka memilih langkah yang bisa mereka pertahankan untuk waktu yang lama.

Pikirkanlah, saat Anda berlari di atas treadmill, elips, atau sepeda, Anda mulai berencana untuk berada di sana untuk sementara waktu. Apakah itu 30 menit atau satu jam, tujuannya adalah mendorong dengan kecepatan yang dapat Anda pertahankan, bekerja keras, merasa lelah, lalu pulang ke rumah.

Hal ini sangat bagus untuk ketahanan, namun tidak begitu besar berkontribusi untuk mengurangi lemak. Sebuah studi di Journal of American Medical Association mengikuti kebiasaan berolahraga lebih dari 34 ribu wanita dan menyimpulkan, dibutuhkan sekitar satu jam sehari dengan olahraga ringan (berjalan dengan kecepatan 3-5 meter) untuk mempertahankan berat badan.

Kesalahan ketiga, terlalu fokus pada membakar kalori. Salah satu kesalahan penurunan berat badan yang paling umum adalah percaya bahwa sebagian besar kalori yang Anda bakar hasil dari olahraga. Ini adalah kesalahpahaman yang berbahaya. Cukup melek, tidur, berdiri, makan, berpikir, juga membutuhkan energi dalam jumlah besar.

Jumlah kalori yang Anda bakar di gym sebenarnya sangat penting dibandingkan dengan fungsi normal dan aktivitas harian Anda yang tidak berbasis olahraga. Apakah itu berarti tidak perlu main di gym? Tentu saja tidak. Olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan. Namun jenis olahraga yang Anda lakukan di gym akan mempengaruhi jumlah kalori yang Anda bakar di luarnya.

Kesalahan keempat, tidak mencoba variasi lain olahraga kardio. Otot penting untuk keseluruhan tujuan penurunan berat badan, tapi hanya masuk akal jika Anda ingin melakukan jenis latihan yang membantu hal ini terjadi dalam jumlah paling sedikit waktu.

Jadi jika Anda seorang pencinta cardio dengan durasi yang lebih lambat, lama-lama akan menggangu kekuatan dan pertumbuhan otot. Terlebih lagi, meski Anda meningkatkan intensitas dan berlari di lereng, bersepeda masih lebih baik untuk mendapatkan otot dan membakar lemak. Sekali lagi, intinya di sini bukan bahwa 'berjalan tidak bekerja' atau bahwa tidak ada manfaatnya.

Namun, jika Anda mencari strategi penurunan berat badan yang paling efisien dan kekurangan waktu, Anda mungkin lebih baik bersepeda (sebaiknya dengan intensitas tinggi), daripada berjalan-jalan atau mengandalkan jogging untuk menurunkan berat badan.

Terakhir, terlalu banyak berlari. Jumlah lemak yang dibakar mungkin tidak akan berubah hanya dengan terlalu banyak berlari. Meskipun ini bukan masalah bagi sebagian besar orang yang berjuang untuk menurunkan berat badan beberapa kilogram. Sebuah studi mengatakan, menghilangkan lemak akan terhambat jika berlari terlalu sering.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement